Soloraya
Senin, 3 Agustus 2015 - 18:40 WIB

BATU AKIK SRAGEN : Wah, Mani Gajah Ditemukan di Lahan 2 Hektare

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Bonagung, Tanon, menggali tanah untuk mencari batu akik jenis mani gajah. (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Batu akik Sragen membuat geger warga Tanon

Solopos.com, SRAGEN–Temuan lahan tambang batu akik jenis mani gajah seluas dua hektare di perbukitan Gunung Tugel, Desa Bonagung, Kecamatan Tanon, Sragen, menggegerkan warga sekitar. Setiap hari, ratusan warga meramaikan perburuan batu mani gajah tersebut.

Advertisement

“Warga ramai-ramai menggali tanah dalam sepekan terakhir. Setiap hari, saya selalu mengawasi warga. Batu mani gajah itu ditemukan dengan kedalaman rata-rata dua meter,” kata Kepala Desa Bonagung, Suwarno, kepada Solopos.com, Senin (3/8/2015).

Suwarno menjelaskan sebenarnya batu mani gajah itu sudah ditemukan warga 10 tahun lalu. Saat itu, batu mani gajah itu diserahkan kepada Museum Purbakala Sangiran. Kala itu, batu manigajah hanya dihargai Rp3.500/kg. Saat fenomena batu akik ramai diperbincangkan, Suwarno meminta warga untuk menggali kembali lahan di perbukitan Gunung Tugel. Tidak disangka, di lahan perbukitan itu ditemukan banyak batu mani gajah. “Kalau dilihat sepintas, batu itu seperti batu biasa. Tapi kalau dibelah, di tengahnya ada bening kristal,” ujarnya.

Sejak saat itulah, lahan seluas dua hektare milik Cokro Suwarno itu menjadi sasaran warga sekitar yang ingin berburu batu mani gajah. “Hanya warga sekitar yang diperbolehkan berburu batu itu. Kami tidak memberi izin warga luar Bonagung untuk berburu batu. Untuk mengantisipasi potensi pencurian, lahan itu dijaga karangtaruna selama 24 jam. Ada beberapa warga luar yang ingin ikut berburu batu, tetapi tidak kami izinkan,” jelas Suwarno.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif