News
Minggu, 2 Agustus 2015 - 17:40 WIB

MUKTAMAR NU : Pleno Sempat Deadlock, Gus Sholah Bantah Mundur

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono (kedua dari kanan), pengasuh Ponpes Tebuireng K.H. Solahuddin Wahid (kedua dari kiri) dan Gubernur Jatim Soekarwo (kiri) membaca Surat Yasin saat menghadiri puncak Haul ke-4 Gus Dur di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, Jumat (3/1/2013). (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

Muktamar NU diwarnai kabar mundurnya Gus Sholah dari pencalonan. Namun hal itu dibantahnya.

Solopos.com, JOMBANG — KH Salahuddin Wahid dikabarkan mundur dari bursa pencalonan Ketua Umum (Ketum) PBNU di Muktamar ke-33 yang diselenggarakan di Jombang, Jawa Timur, karena sakit. Namun, adik kandung Mantan Presiden ke-IV itu membantah perihal kabar tersebut. Ia menyatakan tetap konsisten untuk maju sebagai Ketua Umum PBNU.

Advertisement

“Tidak mungkin saya mengundurkan diri lah. Ada berita saya mengundukan diri, itu tidak mungkin lah,” kata Gus Sholah di Ponpes Tebuireng, Minggu (2/8/2015), dikutip Solopos.com dari Okezone.

Gus Sholah menegaskan kabar tersebut tidak benar. “Tidak mungkin saya mengundurkan diri, kecuali saya stroke. Saya sehat bugar sampai hari ini,” tambah dia.

Ia menjelaskan, dirinya sudah mantap untuk tetap maju sebagai ketua umum karena sudah mengantongi sejumlah dukungan. Gus Sholah mengklaim telah mendapatkan dukungan hampir separuh lebih peserta muktamar.

Advertisement

Jumlah tersebut, kata dia, sangat cukup sebagai modal untuk bersaing. Berdasarkan informasi, Gus Solah telah mengantongi dukungan dari 29 PWNU Indonesia. “Jumlah dukungan terus bertambah. Yang nginep di sini saja [Ponpes Tebuireng] ada dua ribuan orang,” ungkapnya.

Gus Sholah juga mengomentari sistem ahlul halli wal aqdi (AHWA). Menurutnya, sistem tersebut ditolak oleh peserta muktamar hingga sidang pleno deadlock dan menyebabkan sidang tata tertib (tatib) ditunda. “AHWA ditolak oleh peserta Muktamar. Buktinya masih ditunda rapat pleno tatib ini,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif