News
Minggu, 2 Agustus 2015 - 16:00 WIB

KRISIS UTANG : Puerto Rico Akui Gagal Bayar Utang

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Demonstran anti pengetatan keuangan Yunani membakar selembar uang euro di luar Kantor Perwakilan Uni Eropa, Athena, Yunani, Minggu (18/6/2015). (JIBI/Solopos/Reuters/Alkis Konstantinidis)

Krisis utang Puerto Rico mencapai puncaknya saat bagian dari Amerika Serikat itu menyatakan gagal bayar.

Solopos.com, NEW YORK — Puerto Rico tidak mampu melunasi surat utang (obligasi) yang jatuh tempo pada Sabtu (1/8/2015) dan membuatnya negara itu gagal bayar atau default. Negara persemakmuran bagian dari Amerika Serikat itu juga berencana menegosiasikan kembali utangnya senilai US$72 miliar.

Advertisement

Kepala Staf Gubernur Alejandro Garcia Padilla, Victor Suarez, mengatakan pemerintah tidak memiliki uang sebesar US$58 juta untuk membayar utang dan bunga obligasi yang jatuh tempo kepada Public Finance Corp. “Pembayaran akan dilakukan dengan melihat prospektif merestrukturisasi utang pemerintah,” kata Suarez, sebagaimana dilansir Bloomberg pada Sabtu (1/8/2015).

Gagal bayar tersebut menandai eskalasi krisis utang yang meremukkan perekonomian Puerto Rico. Sementara itu, rencana restrukturisasi utang tersebut menjadi yang terbesar sepanjang sejarah pasar obligasi daerah.

Saat ini, harga obligasi pemerintah Puerto Rico telah tergelincir di tengah spekulasi salah satu negara persemakmuran Paman Sam itu tidak ingin melakukan pembayaran karena perekonomiannya stagnan. Hal itu juga bisa membuat Puerto Rico meninggalkan Amerika Serikat (AS).

Advertisement

Menanggapi gagal bayar tersebut, Richard Larkin, Direktur Kredit Analis di Herbert J Sims & Co. mengatakan dirinya tidak percaya kondisi tersebut akan menjadi perhatian pasar. “Saat ini yang menjadi masalah penting bagi Puerto Rico adalah ekonomi dan migrasi yang dilakukan oleh individu dari negara tersebut,” kata Kepala Penelitian Kota di Bank of America Corp, Phil Fischer.

Ekonomi Puerto Rico telah berkontraksi setiap tahunnya dan diprediksikan akan mengalami penurunan hingga 1,2% pada tahun ini. Populasi masyarakat setempat juga berkurang hingga 7% dalam sepuluh tahun terakhir. Pada 2025, sekitar 245.000 warga diperkirakan meninggalkan San Juan, ibu kota Puerto Rico.

Mereka pergi untuk mencari pekerjaan di AS. Hal ini karena tingkat pengangguran pada Juni tahun ini mencapi 12,6% atau dua kali lipatnya tingkat pengangguran pulau utama.

Advertisement

Meski demikian, krisis utang besar di negara tersebut tidak membuat obligasi daerah bergelombang. Imbal hasil (return) obligasi daerah pada Juli kembali mencapi yang terkuat sejak Januari karena investor mengakui masalah yang dialami Puerto Rico cukup unik.

Berdasarkan data yang dikumpulkan Bloomberg, surat berharga persemakmuran sepanjang tahun ini telah diperdagangkan pada tingkat yang paling tertekan dalam dua tahun. Obligasi yang jatuh tempo pada Juli 2035 yang dijual pada Maret 2014 dengan harga 93 sen diperdagangkan menjadi rata-rata 69,5 sen.

Adapun, rata-rata imbal hasil obligasi (yield) mencapai 12,2%. Hingga 30 Juli, harga obligasi Puerto Rico turun sebanyak 10,8%, dan merupakan yang terburuk sejak 2007.

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif