Soloraya
Minggu, 2 Agustus 2015 - 10:40 WIB

KEKERINGAN BOYOLALI : Suplai Air PDAM Susut 30%

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kantor PDAM Boyolali (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Kekeringan Boyolali membuat suplai air PDAM berkurang.

Solopos.com, BOYOLALI — Musim kemarau mulai berdampak pada penurunan debit air milik Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Boyolali.

Advertisement

Menurut Direktur PUDAM Boyolali, Cahyo Sumarso, debit suplai bahan baku air PUDAM saat ini sudah susut 30%. Dampaknya, air yang mengalir ke pelanggan juga mulai terganggu. PUDAM mulai banyak menerima komplain dari pelanggan.

“Kalau ada komplain tetap kami terima. Mau bagaimana lagi sekarang memang debit air dari sumber air baku seperti dari embung, Waduk Kedung Ombo [WKO], umbul Tlatar, sudah mulai berkurang,” kata Cahyo, saat ditemui Solopos.com, Sabtu (2/8).

Dari pantauan PUDAM, pelanggan yang mulai terganggu dengan kekeringan antara lain pelanggan di Kecamatan Musuk, Klego, Andong, dan Ampel. Dari 43.000 sambungan rumah (SR) atau pelanggan PUDAM saat ini, setidaknya sudah ada 10.000 pelanggan yang pelayanan air bersih mulai terganggu. Di wilayah tersebut, aliran air dari PUDAM sudah mulai digilir. Pelanggan rata-rata hanya mendapat aliran air dari PUDAM selama 6 jam/hari.

Advertisement

“Namun demikian kami sudah memberitahukan ke pelanggan. Memang kalau kemarau begini, mau tidak mau harus digilir, pagi, siang, atau sore,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif