Soloraya
Minggu, 2 Agustus 2015 - 12:50 WIB

KEKERINGAN WONOGIRI : Warga Terserang Penyakit Gatal-Gatal

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang warga memanfaatkan air telaga Ketos, yang sudah berubah warga untuk kebutuhan mandi di sata musim kemarau melanda desa tersebut. Kondisi itu sudah terjadi bertahun-tahun, foto diambil, Sabtu (1/8/2015).

Kekeringan Wonogiri membuat sejumlah telaga kering. 

Solopos.com, WONOGIRI–Sebagian masyarakat pengguna air telaga di wilayah Wonogiri bagian selatan mulai terserang penyakit gatal-gatal atau Scabies.

Advertisement

Mereka terserang penyakit itu karena memanfaatkan air telaga yang sudah berubah warga untuk keperluan mandi. Akibatnya bagian tubuh mereka gatal dan membentuk satu lingkaran di bagian tubuhnya.

Di musim kemarau warga sekitar telaga, seperti di Desa Ketos, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri menggunakan air telaga Ketos untuk keperluan mandi dan mencuci. Kondisi air tergenang sehingga tidak ada sirkulasi pergantian air. Persoalan itu disampaikan beberapa warga seperti, Wahyuni, 40, Sutjipto, 50 dan Tumber, 60 saat ditemui di sekitar telaga, Sabtu (1/8/2015).

Ketiganya mengaku tak kuat membeli air bersih. Ketiganya mengatakan, air bersih hasil pembelian digunakan untuk makan dan minum sedangkan kebutuhan mencuci dan mandi memanfaatkan air telaga.

Advertisement

“Mandi menggunakan air tangki boros karena air tangki harus dibeli. Lalu dari mana uang kami peroleh jika terus-menerus membeli air,” ujar Wahyuni.

Diceritakannya, dirinya mandi di air telaga sembari mencuci pakaian. Diakuinya, efak mandi air telaga dirinya terserang gatal-gatal. Wahyuni bercerita, pernah memeriksakan ke puskesmas namun tidak sembuh-sembuh. “Rasa gatal-gatal ini dialami hampir semua warga pengguna air telaga tetapi bagaimana lagi karena tak ada air yang lain.”

Kepala Desa Ketos, Semi Kusumawati saat dihubungi Solopos.com mengatakan belum mengetahui penyakit yang diderita warganya. Dia akan melakukan pengecekan ke lapangan.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) DKK Wonogiri, Supriyo Heriyanto mewakili Plt Kepala DKK Wonogiri, Bambang Haryadi menilai penyakit scabies muncul karena pola hidup warga. Menurutnya, masalah kebersihan dan kesehatan tidak diperhatikan oleh warga.

Dijelaskannya, air yang sudah berubah warga tidak layak konsumsi apapun, termasuk untuk mandi dan mencuci. “Penyakit gatal-gatal bisa sembuh jika warga menggunakan air bersih untuk mandi. Jangan mandi dengan air telaga yang sudah berubah warna.”

Advertisement
Kata Kunci : Kekeringan Wonogiri
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif