Soloraya
Minggu, 2 Agustus 2015 - 21:30 WIB

KEBAKARAN SRAGEN : Api Lalap Lahan Tebu di Sragen hingga Malam Ini

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Antara)

Kebakaran di Sragen kembali terjadi, kali ini melalap rumah dan lahan tebu di Masaran dan Gesi.

Solopos.com, SRAGEN — Dua kebakaran melanda Sragen, Minggu (2/8/2015). Aksi si jago merah itu terjadi di Dusun Bendungan RT 004, Desa Dawungan, Masaran, sekitar pukul 10.30 WIB. Dalam musibah itu tidak ada korban jiwa hanya kerugian diperkirakan senilai ratusan juta rupiah.

Advertisement

Aksi si jago merah berikutnya terjadi di Desa Gunung Tugel, Kecamatan Gesi, mulai pukul 15.30 WIB. Api melalap lahan tebu seluas puluhan hektare milik petani setempat. Hingga pukul 19.00 WIB, api belum padam.

Seorang petugas pemadam kebakaran Bara Alfiyanto saat ditemui Solopos.com, Minggu malam, mengatakan tiga unit mobil pemadam kebakaran masih berupaya memadamkan api di lahan tebu Gunung Tugel. Dia menyebut perkebunan tebu itu mengeliling sebuah dusun.

“Kami kesulitan memadam api karena angin cukup kencang sehingga membuat api semakin membesar. Ada 11 petugas pemadam yang berupaya menghalau api dari sebelah dusun agar api tidak merembet ke permukiman,” kata Bara saat ditemui Solopos.com di Kantor Pemadam Kebakaran Sragen.

Advertisement

Bara menerima kabar kebakaran di Gunung Tugel pada pukul 15.30 WIB. Dua unit mobil kebakaran dari Sragen tidak mampu memadamkan api. Dia pun berkoordinasi dengan tim pemadam kebakaran dari Gemolong. “Salah satu mobil pemadam kami sempat menghancurkan jalan cor di Gunung Tugel karena medannya sulit,” kata dia.

Bara juga menjelaskan musibah kebakaran di Masaran. Dia menerima kabar kebakaran di Masaran sekitar pukul 10.40 WIB. Api melalap rumah baru milik Suparmin.“Api muncul diduga karena korsleting pada kabel kulkas di ruang tengah. Kami bisa menyelamatkan uang Rp8 juta dan surat-surat penting, salah satunya sertifikat tanah.

“Tidak ada korban jiwa di Masaran tetapi kerugian material diperkirakan mencapai Rp200 juta,” ujar Bara yang diamini petugas pemadam kebakaran lainnya, Bambang.

Advertisement

Bambang menambahkan Sragen saat ini masih dalam keadaan siaga satu untuk peristiwa kebakaran. Dia mengatakan setiap hari pasti terjadi kebakaran dengan intensitas 1-3 peristiwa. “Selama kemarau masih terjadi, potensi kebakaran masih terus terjadi di Sragen,” tambah dia.

Kapolsek Masaran, AKP Mujiyono, mewakili Kapolres Sragen, AKBP Ari Wibowo, membenarkan kejadian tersebut. “Kebakaran itu berawal saat pemilik rumah jagong. Justru tetangga yang mengetahui lebih dulu langsung laporan. Untungnya petugas kebakaran segera datang sehingga api tidak merembet ke mana-mana. Yang punya rumah jadi syok saat pulang rumah sudah ludes,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif