News
Sabtu, 1 Agustus 2015 - 07:30 WIB

TEROR ISIS : Jokowi Bakal Tempatkan Intelijen BIN di Turki

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sukarelawan dari faksi Irak yang berbeda-beda, di antaranya Kurdi dan Yazidi, berlatih di Gunung Bashiqa, sekitar 15 km timur laut Kota Mosul, Irak, 7 Maret 2015 lalu. Mereka dilatih untuk melawan pasukan ISIS. (JIBI/Solopos/Reuters/ Asmaa Waguih)

Teror ISIS membuat Presiden Jokowi berencana menempatkan anggota BIN di Turki.

Solopos.com, JAKARTA — Indonesia mengajukan inisiatif untuk menempatkan personel intelijen di Turki untuk memperkuat informasi terkait pergerakan warga negara Indonesia (WNI) yang terkait dengan gerakan radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Advertisement

Seusai pertemuan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan banyak WNI yang menjadikan Turki sebagai pintu masuk ke Irak dan Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

“Oleh sebab itu, tadi kita juga minta agar ada kerjasama intelijen, kerja sama informasi dan kita juga minta ada nanti yang kita tempatkan di sana,” kata Jokowi di Istana Merdeka, Jumat (31/7/2015).

Presiden Jokowi mengatakan penempatan personil intelijen bisa berasal dari Badan Intelijen Negara (BIN). Hal itu dilakukan agar pemerintah mendapatkan informasi yang kuat dan akurat terkait pergerakan WNI yang terindikasi terkait ISIS.

Advertisement

“Ya dari aparat kita intelejen untuk juga tukar menukar informasi dan intelijen ini betul-betul bisa kita lakukan begitu,” ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut, kedua presiden membicarakan kepentingan Indonesia dan Turki dalam menghadapi isu global, seperti pemberantasan terorisme, kondisi Timur Tengah, dan penanganan imigran ilegal. Dalam kesempatan yang sama, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak semua negara menutup perbatasan masing-masing terhadap simpatisan ISIS.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif