Soloraya
Sabtu, 1 Agustus 2015 - 05:10 WIB

KEKERINGAN SUKOHARJO : PDAM Estimasi Kebutuhan Air Bersih

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Kekeringan Sukoharjo membuat PDAM mengestimasi kebutuhan air bersih.

Solopos.com, SUKOHARJO – PDAM Tirta Makmur Sukoharjo tengah mengestimasi kebutuhan air bersih di daerah rawan kekeringan. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi meluasnya bencana kekeringan.

Advertisement

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, Jumat (31/7/2015), terdapat puluhan keluarga di Desa Watubonang, Kecamatan Tawangsari yang mengalami krisis air. Mereka telah mengajukan permohonan pengiriman atau dropping air bersih kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo.

Mereka kesulitan mendapatkan air bersih lantaran debit di sumber air yang biasa mereka manfaatkan menyusut drastis selama musim kemarau. Padahal, sumber air itu menjadi andalan warga setempat untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari seperti memasak, mandi, dan mencuci pakaian.

Advertisement

Mereka kesulitan mendapatkan air bersih lantaran debit di sumber air yang biasa mereka manfaatkan menyusut drastis selama musim kemarau. Padahal, sumber air itu menjadi andalan warga setempat untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari seperti memasak, mandi, dan mencuci pakaian.

Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Makmur Sukoharjo, Slamet Sanyoto, masih menghitung perkiraan kebutuhan air bersih selama musim kemarau. Dia meprediksi jumlah kebutuhan air bersih tahun ini lebih sedikit dibanding tahun lalu.

“Musim kemarau tahun lalu cukup panjang otomatis kebutuhan air bersih cukup banyak. Besar kemungkinan jumlah kebutuhan air bersih tahun ini sangat sedikit lantaran masih ada beberapa sumber air yang belum kering,” katanya kepada Solopos.com, Jumat.

Advertisement

“Masih ada sumber air tanah yang belum mengering, masih bisa diambil warga untuk mencukupi kebutuhan air bersih sehari-hari,” ujar dia.

Slamet segera mengirim bantuan air bersih ke daerah rawan kekeringan termasuk Desa Watubonang, Kecamatan Tawangsari. PDAM juga segera merespons apabila ada permintaan air bersih dari masyarakat melalui Pemkab.

Di sisi lain, Kepala BPBD Sukoharjo, Suprapto, mengungkapkan tengah berupaya mencari solusi permanen untuk mengatasi bencana kekeringan yang kerap melanda wilayah Sukoharjo bagian selatan. Salah satunya dengan membangun sumur dalam di wilayah kekeringan.

Advertisement

Suprapto mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sukoharjo ihwal pembangunan sumur dalam. “Sumur dalam akan dibangun secara bertahap di Kecamatan Nguter, Bulu dan Weru. Harapannya tak ada lagi bencana kekeringan di Sukoharjo pada masa mendatang,” katanya.

 

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif