Kebakaran Solo terjadi di Kampung Jetis, Kadipiro, Banjarsari. Berdasarkan olah TKP kebakaran itu sengaja dilakukan.
Solopos.com, SOLO — Kebakaran Solo menimpa sebuah rumah di Kampung Jetis, RT 002/RW 003, Kelurahan Kadipiro, Banjarsari, Jumat (31/7/2015) dini hari. (Baca: Rumah di Kadipiro Kobong)
Informasi yang dihimpun Solopos.com, Sabtu (1/8/2015) tim dari Polresta Solo melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian. Dari olah TKP tersebut, polisi menduga kebakaran tersebut diakibatkan karena secara sengaja dibakar oleh Katijo, 53, yang merupakan menantu Suwarni. (Baca: Nenek Korban Kebakaran Akhirnya Meninggal Dunia)
Pada awalnya Jumat (31/7) sekitar pukul 22.00 WIB, Lukitawati tidur di rumahnya. Sekitar pukul 02.55 WIB, Lukitawati terbangun karena mendengar suara gaduh di dalam rumahnya dan mendapati Suwarni dalam keadaan terbakar.
Pada awalnya Jumat (31/7) sekitar pukul 22.00 WIB, Lukitawati tidur di rumahnya. Sekitar pukul 02.55 WIB, Lukitawati terbangun karena mendengar suara gaduh di dalam rumahnya dan mendapati Suwarni dalam keadaan terbakar.
Lukitawati juga melihat Katijo membawa botol berisi bensin. Melihat hal itu, Lukitawati beserta Dwi Cahyono mencoba memadamkan api tersebut. Dalam kondisi tersebut, Katijo langsung melarikan diri.
Setelah melakukan hal itu, Katijo mencoba bunuh diri menenggak racun. Dan akhirnya, kini Katijo masih mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo.
“Saat diberitahu tetangga mengenai kejadian itu, saya kira itu hanya kebakaran biasa, ternyata itu dibakar Katijo,” kata suami ketua RT 002/RW 003 ini kepada wartawan, Sabtu.
Kurang Dikenal
Sarwanto menyampaikan Katijo merupakan sosok yang kurang dikenali masyarakat RT 002, karena yang bersangkutan jarang bersosialisasi degan warga sekitar. Selain itu, Katijo juga dikenal sebagai orang yang suka berjudi dan minum-minuman keras.
“Warga sini jarang yang kenal sama Katijo. Saat laporan kependudukan, hanya istrinya saja yang datang ke rumah,” ujar dia.
Kepala Instalasi Rumah Sakit Kasih Ibu Solo, Ardi Santosa, mengatakan Katijo telah mendapatkan perawatan intensif dari petugas. Dia juga membenarkan Katijo telah meminum racun, namun dia belum mengetahui racun seperti apa yang telah diminumnya.
Sebelum dirujuk ke RS Kasih Ibu, Katijo sempat mendapatkan perawatan di Puskesmas Gajahan. Dia juga menegaskan kondisi Katijo saat ini sudah membaik dan stabil. “Dibandingkan saat pertama kali di rujuk, kondisinya sudah semakin membaik, ini proses penyembuhan,” katanya.
Dari olah TKP, tim dari Polresta mengamankan sejumlah barang bukti seperti sejumlah botol minuman mineral berisi bensin dan barang bukti lain. Pelaku sebenarnya sudah beberapa kali mengancam akan membakar rumah.