News
Jumat, 31 Juli 2015 - 12:45 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Harga Gabah Kering Anjlok hingga Penangkapan Janda Pembuang Bayi

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Jumat, 31 Juli 2015

Solopos hari ini memberitakan kabar-kabar terkini di Soloraya.

Solopos.com, SOLO – Sejumlah petani di Desa Nambangan, Selogiri mengeluhkan turunnya harga gabah kering di pasaran. Turunnya harga gabah kering itu membuat petani lebih memilih menyimpan gabah daripada menjual.

Advertisement

Kabar ini menjadi headline halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Jumat (31/7/2015). Polisi menangkap pembuang bayi lakilaki di Kebun Pisang di RT 004/RW 001 Kelurahan Pucangsawit, Jebres, Selasa (28/7).

Simak rangkuman berita Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Jumat, 31 Juli 2015;

RUMAH DERET: Warga Sudah Bisa Tidur Nyenyak

Advertisement

Enam ibu-ibu penghuni rumah deret Keprabon, Solo, terlihat mengobrol di salah satu rumah di lantai II bangunan yang berlokasi di Jl. R.M. Said, Kamis (30/7) sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka membicarakan berbagai topik dan sesekali tertawa lepas hingga suara mereka terdengar nyaring.

Pagi itu, suasana di bangunan tiga lantai tersebut masih lengang karena belum seluruh warga menempati rumah bantuan dari Pemkot Solo itu. Ada beberapa warga sedang mengangkat barang dan membawa ke dalam rumah. Seluruh penghuni rumah deret tersebut sebagian besar merupakan warga RW 005 Keprabon yang rumahnya berada di bantaran Kali Pepe.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

PILKADA 2015: Calon Perseorangan Harus Kerja Keras

Advertisement

Pasangan calon perseorangan di Klaten dan Boyolali harus kerja keras dalam Pilkada 2015 karena menghadapi tokoh dan mesin partai politik (parpol).

Pilkada Klaten bakal diramaikan majunya calon bupati (cabup)-calon wakil bupati (cawabup) dari jalur perseorangan yaitu Mustafid Fauzan-Sri Harmanto. Sementara di Boyolali ada pasangan Cahyo Sumarso-Yakni Anwar.

Pengamat politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Didik G. Suharto, mengatakan kedua pasangan calon perseorangan tersebut tetap memiliki peluang menang. Namun, untuk meraih kemenangan dalam pilkada kedua pasangan calon ini harus bekerja keras.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

Advertisement

PERMASALAHAN PERTANIAN: Panen Serentak, Harga Gabah Kering Anjlok

Sejumlah petani di Desa Nambangan, Selogiri mengeluhkan turunnya harga gabah kering di pasaran. Turunnya harga gabah kering itu membuat petani lebih memilih menyimpan gabah daripada menjual.

Seorang petani, Karsito, mengatakan akhir Juli masuk musim panen. Panen padi serentak di sebagian besar wilayah lum bung padi di Wonogiri membuat harga gabah kering di pasar anjlok. “Harga gabah kering di pasaran sekarang hanya Rp3.500 per kilogram. Sebelumnya, harga gabah kering mencapai 5.000 per kilogram,” ujar Sito saat ditemui Espos di sawah, Kamis (30/7).

Dia mengatakan turunnya harga gabah kering itu mulai terjadi satu pekan ini. Sebelum Lebaran atau tepatnya H-7 harga gabah kering menembus Rp5.000/kg sampai Rp5.500/kg. Mahalnya harga gabah tergantung jenis bibit padi yang ditanam.

Advertisement

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

PENELANTARAN ANAK: Pembuang Bayi Seorang Janda

Pembuang bayi lakilaki di Kebun Pisang di RT 004/RW 001 Kelurahan Pucangsawit, Jebres, pada Minggu (26/7), akhirnya terkuak. Polisi menangkap pembuang bayi malang itu, Selasa (28/7).

Pembuang bayi ternyata ibunya, Siti, 32. Warga Wonogiri itu mengaku seorang janda dan menjadi pembantu di salah satu tempat indekos di sekitar Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Kanitreskrim Polsek Jebres, AKP Widodo, membenarkan pembuang bayi sudah ditangkap. Dia menjelaskan keberadaan pelaku diketahui setelah polisi menelusuri petunjuk berupa ceceran darah di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) yang mengarah ke tempat indekos tempat Siti bekerja.

“Selain petunjuk itu, kami juga memeriksa sejumlah saksi. Hasil pemeriksaan saksi itu mengarah ke pelaku yakni Siti,” kata dia saat ditemui wartawan di Polsek Jebres, Kamis (30/7).

Advertisement

Soal motif pembuangan bayi, Widodo enggan menjelaskan lebih rinci. Dia beralasan Siti masih diperiksa dan kondisinya trauma. “Masih didalami, nanti saja. Tersangka [Siti] juga masih shock,” kata dia.

Selain menangkap Siti, polisi juga menangkap Guntur, 39, yang diduga bapak dari bayi itu.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif