Sport
Jumat, 31 Juli 2015 - 14:25 WIB

SEPAK BOLA GAJAH : Ini Cara Manajer PSS Lolos dari Hukuman Komdis PSSI

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sepak bola gajah antara PSS vs PSIS (JIBi/Harian Jogja/Screenshoot)

Sepak bola gajah yang melibatkan PSS vs PSIS masih menyisakan cerita menarik. Ada beberapa cara yang dilakukan Suparjiono agar lolos dari hukuman Komdis PSSI.

Solopos.com, JOGJA — Setelah mulai berani menunjuk manajer PSS Sleman, Suparjiono, sebagai sosok yang menginstruksikan sepak bola gajah, para pemain membuka cerita lainnya. Sebelum diperiksa Komisi Disiplin PSSI, para pemain PSS Sleman mengaku berkoordinasi dengan manajer lebih dulu.

Advertisement

Dikutip dari Liputan6.com, Jumat (31/7/2015), Empat pemain PSS Sleman yaitu Satrio,  Ridwan,  Moniaga  dan Ronald, mengungkapkan peran Suparjiono dalam kasus sepak bola gajah. Menurut para pemain PSS, Suparjiono meminta mereka memberi keterangan kepada PSSI sesuai dengan instruksi dia.

Sebelum berangkat ke Jakarta untuk memberi keterangan kepada PSSI, para pemain dikumpulkan terlebih dahulu di mess. Kemudian, menurut para pemain PSS, skenario disusun oleh Suparjiono dalam pertemuan itu untuk menjawab pertanyaan dari PSSI atas kasus sepak bola gajah.

Advertisement

Sebelum berangkat ke Jakarta untuk memberi keterangan kepada PSSI, para pemain dikumpulkan terlebih dahulu di mess. Kemudian, menurut para pemain PSS, skenario disusun oleh Suparjiono dalam pertemuan itu untuk menjawab pertanyaan dari PSSI atas kasus sepak bola gajah.

“Saat itu kita dipanggil, ada dua kloter untuk bertemu PSSI di Jakarta. Jadi, memang sudah diskenariokan. Kami tidak bisa apa-apa, kondisi kami serba bingung. Kalau mas jadi kami tentu juga akan sama,” papar Satrio.

Laga sepak bola gajah terjadi di babak 8 besar Divisi Utama Grup 1 Minggu (26/10/2014) mempertemukan PSS Sleman vs PSIS Semarang. Mereka mengaku diinstruksikan oleh manajer PSS, Suparjiono, agar tak bertemu dengan Borneo FC demi peluang lolos ke ISL.

Advertisement

Beberapa pemain PSS akhirnya sepakat untuk membuka tabir sepak bola gajah agar kasus ini bisa terungkap. Para pemain PSS berharap dengan dibukanya fakta ini, sanksi bisa dihapus dan nama baik mereka tak tercoreng lagi.

“Pak Suparjiono ada di pinggir lapangan. Tapi yang diminta namanya disebut Sekretaris Tim PSS, Ableh. Kami ini para pemain adalah korban dari drama Manajemen. Kami ingin kebenaran terungkap dan sanksi kami dihapuskan,” terang Ridwan.

Menpora Siap Bantu
Dikutip dari Detik, Jumat, Menpora Imam Nahrawi menerima siapa saja yang ingin datang kepadanya untuk berbicara secara blak-blakan soal mafia bola. Termasuk para pemain pelaku sepak bola gajah dari  PSS Sleman yang meminta jaminan keamanan kepada pemerintah.

Advertisement

Sejumlah pemain PSS Sleman yang dihukum karena kasus sepak bola gajah kontra PSIS Semarang di Divisi Utama Liga Indonesia tahun lalu buka suara, Rabu (29/7/2015) di Yogyakarta.  Tak hanya memgungkap soal skandal tersebut, para pemain juga menuntut keadilan dan mengharapkan bantuan Menpora. Salah satunya soal jaminan keamanan.

“Ya seperti yang sudah saya sampaikan sejak awal bahwa kasus sepak bola gajah sesuatu yang nyata. Fakta yang tidak bisa dibantah. Hanya itu yang terungkap, ya itulah hebatnya mereka bisa mengunci semuanya,” kata Imam.

Soal jaminan keamanan, Imam tidak bisa memberikan upaya kongkret. Namun ia mengaku sudah berkomunikasi dengan pihak Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). “Kami sudah berkomunikasi dengan LPSK. Begini, kadang-kadang mereka ini takut dengan manusia. Padahal mereka punya hak. Mereka saja berani blak-blakan dengan Kemenpora, kenapa harus takut,” ujar Menpora.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif