News
Jumat, 31 Juli 2015 - 21:40 WIB

PIALA POLDA JATENG : Bentrok Suporter di Pasar Legi Solo, Polisi Sita 4 Pedang

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pendukung Persis Solo menghindari gas air mata polisi di Stadion Jatidiri, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (4/7/2015) malam. (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Piala Polda Jateng bentrok suporter yang berlanjut di luar kawasan Stadion Manahan Solo.

Solopos.com, SOLO — Bentrok suporter di kawasan Pasar Legi, Banjarsari, Solo, Kamis (30/7/2015) malam, terbukti menggunakan senjata tajam. Bentrokan itu diduga merupakan kelanjutan dari kerusuhan antarsuporter yang terjadi seusai pertandingan Piala Polda Jateng antara Persis Solo Vs PSIS Semarang di Stadion Manahan Solo sore harinya.

Advertisement

Dari peristiwa itu, polisi berhasil mengamankan 13 orang dan sejumlah barang bukti berupa pedang, balok kayu, pipa besi, dan bom molotov. Barang-barang tersebut diduga digunakan massa untuk saling menyerang. Kapolsek Banjarsari, Kompol Saprodin, mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 22.00 WIB.

“Seusai pertandingan itu [Persis Vs PSIS], kami langsung menurunkan intelijen ke lapangan. Hal itu, untuk mengantisipasi terjadi kerusuhan susulan. Ternyata benar, di kawasan Pasar Legi mereka kembali bentrok,” kata Saprodin kepada wartawan di Mapolsek Banjarsari, Jumat (31/7/2015).

Kerusuhan itu berhasil dibubarkan polisi. Saat itu, belum ada upaya penangkapan dari polisi. Massa yang bentrok hanya diberi pengarahan untuk pulang ke rumahnya masing-masing. “Saat itu massa sudah bubar, tapi kami tetap berjaga-jaga untuk mengantisipasi bentrokan lagi,” kata Saprodin.

Advertisement

Sekitar setengah jam kemudian, kedua kelompok massa kembali bentrok di lokasi. Sontak saja, polisi yang sudah berjaga-jaga langsung menyisir dan menangkap pelaku. Saat itu ada 13 orang yang ditangkap, sedangkan yang lainnya berhasil kabur. Selain itu polisi juga menyita 11 sepeda motor, satu pipa besi, 4 pedang, 5 bom molotov, satu balok kayu, dan satu botol berisi minuman keras.

Saprodin memastikan kedua kelompok suporter tersebut tidak ada yang dari PSIS Semarang. “Tidak ada suporter dari PSIS, mereka sudah kami pastikan pulang ke rumahnya masing-masing,” kata dia.

Pantauan Solopos.com, hingga Jumat siang sekitar pukul 13.00 WIB, 13 orang tersebut masih berada di Mapolsek Banjarsari untuk menjalani pemeriksaan. Berdasarkan pemeriksaan sementara, mereka tidak ada yang mengaku memiliki senjata tajam dan bom molotov yang disita. “Mereka tidak ada yang mengaku. Diduga senjata tajam itu milik massa yang berhasil kabur,” kata Saprodin.

Advertisement

Di sana juga tampak ada pertemuan tertutup yang digelar di salah satu ruangan Polsek Banjarsari. Menurut Saprodin, pertemuan itu membahas penyelesaian masalah kedua kelompok. “Kami masih mencari tahu, sebenarnya masalahnya apa, kami sudah pertemukan kedua kelompok,” kata dia.

Kapolsek berharap, peristiwa bentrok antarsuporter tidak terjadi lagi. Para suporter diimbau untuk menyingkirkan rasa egonya demi kepentingan bersama. “Suporter harus tertib jangan mempertahankan egonya masing-masing. Supaya sepak bola di Solo ini terus hidup dan menjadi hiburan untuk masyarakat.”

Dalam pertemuan itu juga dihadiri Wakil Presiden Pasoepati (Sebutan untuk suporter Persis Solo), Ginda Farachtriawan. Saat dimintai konfirmasi, Ginda membenarkan bahwa kedatangannya pertemuan itu untuk membicarakan peristiwa bentrok tersebut. “Ya biar cepat selesai. Kalau tidak salah ada 13 orang [yang ditangkap],” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif