Jatim
Jumat, 31 Juli 2015 - 19:00 WIB

PENYIKSAAN BOCAH GRESIK : Bocah TK Disiksa Bibinya Hingga Lebam

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolres Gresik, AKBP Ady Wibowo menunjukkan foto korban kekerasan saat press rilis di Mapolres Gresik, Kamis (30/7/2015). (JIBI/Antara/Abdul Malik Ibrahim)

Penyiksaan bocah Gresik mengingatkan kembali pada kasus Angeline.

Madiunpos.com, GRESIK – Kejadian miris kembali menggemparkan dunia anak-anak. Seorang bocah berusia enam tahun berinisal GAZ, disiksa bibinya hingga tubuh dan mukanya membiru. Peristiwa penyiksaan Gresik ini ditangani aparat Polres Gresik.

Advertisement

Data yang dihimpun dari Kantor Berita Antara menyebutkan, peristiwa penyiksaan bocah Gresik itu terkuak setelah salah seorang guru taman kanan-kanak (TK) bocah itu melihat muka siswanya membiru, terutama di sekitar kedua matanya.

Guru TK tersebut langsung mencurigai siswanya itu menjadi korban penyiksaan bibinya. Dugaan itu menguat setelah ibu bocah itu diketahui telah meninggal dunia. Sementara itu, ayah bocah malang itu telah menikah lagi dan tinggal di Kalimantan.

Guru itu lantas melaporkan temuannya itu kepada polisi. Polisi bergegas dan menyelidiki temuan tersebut. Setelah mengumpulkan sejumlah barang bukti dan keterangan para saksi, polisi langsung menangkap SM, bibi bocah malang itu.

Advertisement

“Guru itu tidak tega melihat kondisi GAZ, sehingga menanyakan kepada korban dan diketahui adanya penyiksaan yang dilakukan bibi korban, kemudian melaporkan kepada kami. Kasus itu kami kembangkan dan menangkap tersangka SM seorang ibu rumah tangga,” ucap Kapolres Gresik AKBP Ady Wibowo seperti diberitakan Kantor Berita Antara.

Ady mengatakan motif sementara karena tersangka marah dan tidak suka melihat korban menggunakan cat pewarna kuku (pitek). Pelaku lantas memukul dan menyiksa korban.

Ady mengaku akan terus menyelidiki kasus penyiksaan bocah Gresik tersebut, sebab bocah itu juga mempunyai bekas luka siksaan lama yang diduga adalah bekas penyiksaan sebelumnya.

Advertisement

“Korban sudah tinggal selama setahun bersama bibinya, kemungkinan siskaan itu dilakukan sejak kali pertama korban tinggal bersama bibinya di kawasan Driyorejo, Kabupaten Gresik,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif