Sport
Jumat, 31 Juli 2015 - 06:25 WIB

MOTOGP 2015 : Depak Redding, Marc VDS Gaet Rabbat?

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembalap Moto2 Esteve Rabat akan menggantikan posisi Scott Redding di tim Marc VDS. Ist/crash.net

MotoGP 2015 menjadi seri yang kurang memuaskan bagi tim Marc VDS. Mereka pun akan mendepak Redding dan menggaet Rabbat?

Solopos.com, GOSSELIES— Marc VDS kian mantap untuk mengakhiri kontrak dengan sang pembalap Scott Redding. Sebagai ganti, tim debutan Motogp asal Belgia siap menaikkan kelas juara dunia Moto 2 2014, Esteve Rabat.

Advertisement

Ya, Marc VDS kecewa berat dengan performa Redding di musim ini. Selama berlaga di paruh pertama, Redding gagal menyelesaikan balapan tiga kali, termasuk di seri terakhir GP Jerman. Ia baru dua kali finis di posisi 10 besar. Hasil ini membikin pembalap jebolan Moto 2 itu bertengger di peringkat ke-14 klasemen sementara.

Di sisi lain angin segar bertiup ke tim milik Marc van der Straten lantaran pembalap Moto 2 mereka, Tito Rabat berniat naik level ke Motogp. Namun demikian, pembalap Spanyol itu masih ingin bertahan di tim. Maka dari itu, Marc VDS berencana melanjutkan kerja sama dengan Rabat di kelas premier.

“Dia mengisyaratkan kepada kami ia akan membalap di Motogp musim 2016. Saya kira dia ingin bertahan bersama kami. Ia akan memutuskan masa depannya setelah balapan di Brno,” ungkap Team Principal Marc VDS, Michael Bartholemy, dilansir Speed Week, Kamis (30/7/2015).

Advertisement

Bartholemy optimistis penampilan tim akan membaik di musim depan. Maklum musim 2015 adalah tahun perdana Marc VDS mengadu untung di kelas balap premier ini. Sebelumnya, pamor tim ini melesat setelah berhasil meraih gelar juara dunia Moto 2 2014 lewat Tito Rabbat.

Di sisi lain Marc VDS yang bekerja sama dengan Honda untuk urusan mesin, yakin akan memperoleh tunggangan mumpuni untuk musim 2016. Berbekal motor yang mirip dengan kuda besi Marc Marquez dan Dani Pedrosa, Redding yang menaiki Honda RC213V dipatok target tinggi, musim ini. Sayang, ekspektasi yang terlampau tinggi itu gagal dipenuhi.

“Sebenarnya kami ingin menjaga Redding. Di awal kami punya rencana dua musim untuknya. Kami mungkin tak pengalaman di musim ini seperti yang kami bayangkan. Tapi, sebelum kami semakin sakit kepala dan membuang banyak uang, kami harus segera mengatasinya,” jelas Bartholemy. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif