Sport
Jumat, 31 Juli 2015 - 12:25 WIB

MARTUNIS GABUNG SPORTING LISBON : Kisah Martunis Salat Jumat di Portugal

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Martunis Salat Jumat di Portugal (Twitter)

Martunis gabung Sporting Lisbon memuat cerita menarik saat anak angkat Cristiano Ronaldo itu salat Jumat di Portugal.

Solopos.com, LISBON — Martunis bergabung dengan Akademi Sporting Lisbon, Portugal, awal Juli lalu. Selama di Portugal, dia mengaku banyak merasakan suka duka hidup di perantauan.

Advertisement

Ketika dihubungi kerabatnya dari Banda Aceh, anak angkat Cristiano Ronaldo itu mengaku dalam latihan masih terkendala bahasa, sehingga kinerja di lapangan terhambat. “Bahkan, saya sering tak dapat bola. Mau bicara bahasa Inggris mereka tidak biasa,” kata Martunis, seperti dikutip dari Okezone, Jumat (31/7/2015).

Di sisi lain, dia mengaku mulai terbiasa dengan kehidupan Portugal. Hal itu terbantu dengan beberapa pemain muslim dari Afrika yang menjadi pemain di Sporting Lisbon, khususnya pemain U-23.

“Bahkan, Jumat kemarin, saya bersama tiga teman dari Afrika salat Jumat di Mesquita Central de Lisboa. Masjidnya penuh terisi dengan jamaah turunan Arab, Afrika, dan sebagian kecil dari Eropa,” papar Martunis.

Advertisement

Menurutnya, dia mendapat banyak pelajaran dan bimbingan dari pemain Sporting Lisbon asal Ghana, Cisse Aslami. “Dia teman akrab saya yang sering membantu dan mendukung saya dalam latihan, termasuk memberi tahu tentang karakter keras selama latihan,” sebut dia.

Pemain kelahiran Tibang, 2 Mei 1997 itu mengaku senang bisa kembali menjalankan ibadah salat Jumat. “Selama di Portugal, ini shalat Jumat pertama saya. Senang sekali mendapat pengalaman yang berbeda dengan di kampung,” katanya.

Di akun Twitternya, Martunis juga menguggah foto dan berkicau senang bisa melaksanakan salat Jumat di Lisbon. “Ketika salat Jumat di Masjid Lisboa dengan pemain SCP B, senang bisa melaksanakan shalat Jumat di Lisboa#Allah,” tuli akun @MartunisCR8.

Advertisement

Meski sudah mulai senang dengan suasana Lisbon, dia mengaku harus kerja keras agar kendala bahasa bisa segera diatasi, karena pemain Portugal di akademi tidak berbicara bahasa Inggris. “Mereka hanya bisa bahasa Portugal,” ungkap Martunis.

Untuk mengatasi masalah bahasa tersebut, pihak manajemen klub Sporting Lisbon saat ini sudah mempersiapkan guru bahasa khusus untuk Martunis belajar bahasa Portugal yang didatangkan dari Kanada.

Selain berlatih dan mengikuti les privat bahasa Portugal, dia juga melakukan fitnes agar postur tubuhnya bisa mengimbangi para pemain Eropa, khususnya pemain yang satu tim dengannya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif