Teknologi
Jumat, 31 Juli 2015 - 18:25 WIB

FENOMENA ALAM : Blue Moon Menyapa Bumi Malam Ini, Apa Istimewanya?

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Blue Moon (space.com)

Fenomena alam Blue Moon menyapa penduduk Bumi malam ini.

Solopos.com, SOLO – Tepat pada Jumat (31/7/2015) hari ini, bumi akan dihiasi fenomena astronomi bulan biru atau blue moon. Pada fenomena ini, bulan akan muncul dalam bentuk purnama yang berbeda dari biasanya.

Advertisement

Jika dalam satu tahun terjadi 12 kali bulan purnama, namun pada Juli 2015, bulan purnama akan muncul dua kali. Jadi bulan purnama tahun ini terjadi sebanyak 13 kali. Fenomena blue moon bisa disaksikan saat menanti terbitnya sang bulan pada senja hari. Benda langit paling terang yang bisa disaksikan dari bumi itu bisa dilihat tanpa alat bantu.

Dilansir ABC News, Jumat, bulan biru bukanlah sebuah fenomena bulan terlihat berwarna biru. Dalam fenomena ini bulan sangat jarang terlihat biru. Kebanyakan bulan akan berwarna pucat atau cenderung putih.

Menurut Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) fenomena bulan biru tergolong langka lantaran terjadi dalam 2,5 tahun sekali. Pada malam ini bulan mungkin akan cenderung berwarna merah.  Namun, tidak menutup kemungkinan bulan menjadi berwarna biru karena disebabkan oleh letusan gunung vulkanik.

Advertisement

Sebagaimana dilansir CNN, Jumat, pada 1883 silam, orang-orang pada saat itu melihat bulan biru hampir setiap malam akibat letusan Gunung Krakatau yang kekuatannya sama dengan 100 megaton bom nuklir. Bulu abu hasil letusan tersebut naik ke puncak atmosfer Bumi sehingga ‘mengubah’ warna Bulan menjadi biru.

Abu Krakatau mengandung partikel satu mikron yang sama dengan panjang gelombang cahaya merah. Partikel tersebut mampu menguraikan cahaya merah dan membiarkan cahaya biru yang mendominasi. Dengan kata lain, abu Krakatau berperan sebagai filter warna biru.

Sehingga, Bulan purnama berwarna merah lebih umum terjadi ketimbang warna biru. Anda bisa membuktikan warna Bulan purnama hari ini dengan melihat ke arah timur setelah Matahari terbenam.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif