Soloraya
Kamis, 30 Juli 2015 - 18:15 WIB

PEMKAB BOYOLALI : Jelang Lengser, Bupati Seno Teken 18 Prasasti

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Boyolali, Seno Samudro (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Pemkab Boyolali menyelenggarakan penandatangan prasasti oleh Bupati Seno Samodro.

Solopos.com, BOYOLALI — Bupati Boyolali, Seno Samodro, meneken 18 prasasti sekaligus, tiga hari menjelang lengser dari jabatannya, Rabu (29/7/2015) sore.

Advertisement

Prasasti itu merupakan prasasti peletakan batu pertama sejumlah proyek baik proyek gedung maupun pekerjaan konstruksi strategis.

Kedelapan belas prasasti yang ditandatangani kemarin sore adalah peletakan batu pertama pembangunan pengaman jembatan taring Desa Wonodoyo, Kecamatan Cepogo, menara Masjid Ageng, pembangunan embung di Lampar, Musuk, museum R. Hamong Wardoyo, Puskesmas Karanggede.

Selain itu, pembangunan Kecamatan Wonosegoro, Gedung Kantor Kecamatan Musuk, Gedung Kantor Kecamatan Sawit, pembangunan pospol dan koperasi, pembangunan gedung BPBD, Puskesmas Banyudono I, Puskesmas Ngemplak, Puskesmas Nogosari, rumah dinas wakil bupati, gapura identitas, gedung Sapi Ndekem, dan poliklinik terpadu RSUD Pandanarang.

Advertisement

Penandatangan prasasti-prasasti tersebut dilakukan berbarengan dengan peletakan batu pertama proyek jalan simpang lima.

Bupati Seno optimistis seluruh proyek pembangunan tahun ini selesai sesuai jadwal termasuk proyek jalan simpang lima. Anggaran pembangunan jalan simpang lima mencapai Rp9,83 miliar.

Seno meminta kontraktor proyek, PT Armada Hada Graha, menyelesaikan proyek simpang lima tepat waktu, 6 Desember tahun ini.

Advertisement

“Kami minta kontraktor bekerja tepat waktu karena proyek ini paling ditunggu masyarakat,” kata Seno, kepada wartawan, Rabu sore.

Oleh karena itu, Bupati juga meminta kontraktor membagi pekerjaan menjadi dua tim agar cepat selesai. “Misalnya di sisi timur 100 orang, sisi barat 50 orang,” kata dia.

Namun, menurut General Manager (GM) PT Armada Hada Graha, Tri Hatmanto, penggunaan tenaga kerja yang banyak tidak menjamin pekerjaan efisien. Kontraktor akan memaksimalkan penggunaan mesin agar pekerjaan selesai tepat waktu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif