SOLOPOS.COM - Pembangunan Stadion Gede Bage Bandung. (Dok/JIBI/Bisnis)
Korupsi Stadion Gedebage terus didalami oleh penyidik Bareskrim Polri.
Solopos.com, JAKARTA – Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Pol. Budi Waseso mendatangi Stadion Gedebage di Bandung, Rabu (29/7/2015), terkait kepentingan pengembangan kasus dugaan korupsi pembangunan stadion itu.
“Kita lihat fisiknya. Perubahan fisik selama tiga bulan juga berubah sekali kan dua kali saya ke sana. Kerusakan makin banyak. Ini jadi masukan juga,” kata dia di Jakarta, Kamis (30/7/2015).
Budi menyarankan stadion bernama Gelora Bandung Lautan Api itu tidak digunakan untuk event keolahragaan atau lainnya karena kondisi fisiknya sudah mengkhawatirkan.
“Kalau mau digunakan menjadi berbahaya kapasitas untuk 60.000 penonton. Masing-masing penonton 50 kilo sudah ratusan ton, sudah sangat berat. Ini berbahaya,” beber dia.
Budi Waseso mengatakan berdasarkan masukan tim teknis lapangan dan fisik, kerugian negara pembangunan stadion tersebut dapat dihitung. Sambung Budi, soal kerugian nanti akan dihitung oleh BPK dan BPKP.
Sementara itu mengenai kemungkinan tambahan tersangka dalam kasus ini, Kabareskrim mengklaim sudah menetapkan beberapa tersangka. Namun, Budi tidak menyebut rinci siapa saja yang ditetapkan tersangka.
Direktorat Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Kriminal Polri sendiri telah menetapkan Sekretaris Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung, Yayat A. Sudrajat (YAS) sebagai tersangka.
Yayat dijerat Pasal 2 Ayat 1 atau Pasal 3 UU RI No. 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Korupsi sebagaimana diubah dengan UU RI no. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU RI No. 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 Ayat 1 ke 1 KUHP.