SOLOPOS.COM - Sejumlah pengurus DPD Partai Golkar Sukoharjo [berjas kuning] ikut hadir saat PDIP mendaftarkan pasangan Wardi di Kantor KPU Sukoharjo, Selasa (28/7/2015). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)
Pilkada Sukoharjo 2015 kian panas dengan dukungan yang disampaikan Partai Golkar kepada PDIP.
Solopos.com, SUKOHARJO — Partai Golkar akhirnya menjatuhkan dukungan kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Indikasi Golkar mendukung PDIP muncul ketika sejumlah pengurus DPD Golkar Sukoharjo turut hadir saat pendaftaran pasangan Wardoyo Wijaya (Wardi) di Kantor KPU Sukoharjo, Selasa (28/7/2015). Mereka menggunakan jas partai kuning warna ciri khas Golkar.
Pengurus Golkar yang hadir kala itu di antaranya, Wakil Ketua yang juga Anggota DPRD Sukoharjo, Jaka Wuryanta, dan Sekretaris, Eny Kartika Sari.
Jaka Wuryanta saat ditemui wartawan seusai mendampingi PDIP mendaftarkan Wardi mengonfirmasi kehadiran timnya sebagai wujud dukungan partainya untuk partai berlambang banteng moncong putih itu.
Dia menginformasikan dukungan Golkar Sukoharjo sesuai dengan rekomendasi dari DPP yang diterima belum lama ini.
“DPP merekomendasikan dukungan untuk Pak Wardoyo. Pak Giyarto dan Pak Sardjono [masing-masing Ketua DPD Golkar Sukoharjo kubu Aburizal Bakrie atau Ical dan Agung Laksono] sudah mengambil surat rekomendasi itu di Jakarta. Hari ini [Selasa] beliau berdua dalam perjalanan ke Sukoharjo,” kata Jaka.
Dia melanjutkan surat rekomendasi tersebut akan diberikan kepada PDIP. Hal itu sebagai bentuk komitmen Golkar untuk mendukung PDIP. Rekomendasi tidak diberikan kepada KPU karena Golkar tidak mengusung, tetapi hanya mendukung.
“Dengan demikian kami secara otomatis akan masuk ke tim pemenangan Wardi. Kami akan ikut aktif membantu PDIP memenangi pilkada,” imbuh Jaka.
Sementara itu, Ketua DPC PDIP yang juga cabup dari PDIP, Wardoyo Wijaya, sangat senang akhirnya partainya tidak sendirian menghadapi kontestasi pilkada.
Dukungan Golkar menurut dia sangat berarti untuk menambah kekuatan. Dengan adanya Golkar berarti kini PDIP-Golkar memiliki 27 kursi di parlemen dengan rincian PDIP 22 kursi dan Golkar lima kursi. Jumlah kursi tersebut dijadikannya bahan kelakar saat berorasi.
“Dengan 27 kursi ini sama saja bisa mengusung tiga pasang cabup-cawabup, masing-masing sembilan kursi. Sebenarnya partai lain bisa minta kursi ini, tapi sampai sekarang belum ada partai yang minta,” ucap mantan Ketua DPRD Sukoharjo itu