SOLOPOS.COM - Gunung Lawu (Mariyana Ricky P.D./JIBI/Solopos/dok)
Pendaki hilang di Gunung Lawu masih dalam proses pencarian.
Solopos.com, KARANGANYAR – Tim SAR gabungan dari Jawa Tengah dan Jawa Timur masih mencari tujuh pendaki yang dikabarkan hilang di Gunung Lawu. Orang tua para pendaki tersebut sebagian juga berada di Cemorokandang, Karanganyar, untuk mengetahui perkembangan pencarian.
Diberitakan, tujuh pendaki Gunung Lawu asal Karanganyar dan Solo diduga hilang. Para pendaki tersebut diketahui mendaki Gunung Lawu sejak Sabtu (25/7/2015) dan seharusnya sudah turun pada Minggu (26/7/2015). Namun, hingga Rabu (29/7/2015) siang, mereka belum juga muncul.
Mereka terdiri atas Abdul, 9; Sasi, 11; Revi, 18; ketiganya warga RT 005/RW 001, Pucangsawit Jebres Solo; Maya Mega Pratiwi, 18; Perum Subur Makmur Ngringo Palur, Karanganyar; Guruh Putra, 18, Jl. Demak Bintoro 3, No. 14 Nusukan Solo; Rizal, 18, Perum Gendingan Indah 4 RT 007/RW 009, Colomadu, Karanganyar, dan Gabriel, 18, laki-laki, alamat belum diketahui.
Wartawan Solopos, Bayu Jatmiko Adi, melaporkan, Joko Mulyadi, ayah Maya Mega Pratiwi, mengatakan dirinya sempat menyusul sang anak ke Cemorokandang pada Sabtu (25/7/2015) malam. Namun Mega telanjur tak bisa dihubungi.
“Mega pamit naik Sabtu sore,” kata dia di Cemorokandang. Joko Mulyadi mengaku awalnya melarang sang putri mendaki gunung, Namun Mega menyatakan kepengin naik ke Lawu sehingga ia membiarkannya berangkat.
Menurut dia, Mega yang merupakan lulusan akselerasi SMAN 3 Solo saat ini telah diterima di Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo jurusan Teknik Industri.
Sementara ayah Guruh Putra, Joko Lelono, mengatakan Guruh minta izin naik ke Gunung Lawu bersama teman-temannya.
“Pamitnya Senin [27/7/2015] sudah di rumah karena dia mau PKL [praktik kerja lapangan],” jelas Joko Lelono di Cemorokandang, Rabu.
Menurut Joko, Guruh masih bersekolah di SMKN 9 Solo.