News
Selasa, 28 Juli 2015 - 01:20 WIB

TENAGA KERJA : Gaji Tinggi, Pramugari Jadi Profesi Favorit

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang peserta tengah mengikuti pengukuran tinggi badan dalam rekrutmen pramugari oleh Saudi Arabia Airlines di STKKD Jogja, Bantul, Sabtu (25/7/2015). (JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Tenaga kerja perempuan muda banyak yang memilih pramugari sebagai pilihan pekerjaan.

Harianjogja.com, BANTUL—Profesi flight attendant (FA) atau pramugari menjadi salah satu profesi yang diminati. Rekrutmen yang digelar biasanya banjir peminat.

Advertisement

Staf Humas Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan (STTKD) Jogja Hapsari Purporini mengutarakan, setiap ada rekrutmen pramugari, ada ribuan pelamar kerja. Menurutnya, banyaknya fasilitas menjadi salah satu daya tarik.

“Take home pay [THP] tinggi dan masih ada fasilitas lain seperti free ticket, akomodasi di hotel yang minimal bintang tiga dan empat, serta fasilitas lainnya,” ujar dia di STTKD Jogja, Bantul, Jumat (24/7/2015).

Advertisement

“Take home pay [THP] tinggi dan masih ada fasilitas lain seperti free ticket, akomodasi di hotel yang minimal bintang tiga dan empat, serta fasilitas lainnya,” ujar dia di STTKD Jogja, Bantul, Jumat (24/7/2015).

Wanita yang akrab disapa Sasa itu menjelaskan, untuk maskapai penerbangan lokal, THP setiap pramugari bisa mencapai Rp10 juta hingga Rp30 juta per bulan. Semakin tinggi jam terbang, semakin tinggi pula THP yang diterima.

“Kalau maskapai penerbangan luar negeri bisa lebih tinggi lagi. Ada yang sampai Rp40 juta per bulan,” imbuh dia.

Advertisement

Ia menyebutkan, para pelamar kerja sebagai pramugari lebih percaya diri melamar di maskapai nasional. Kebanyakan, masih merasa kurang percaya diri ketika ada lowongan kerja di maskapai penerbangan internasional. Ia berharap, para pencari kerja tidak lagi minder.

Kebutuhan tenaga kerja di bidang kedirgantaraan seperti pramugari masih tinggi. Kepala Humas STTKD Jogja Suyudono mengatakan, setidaknya saat ini masih dibutuhkan 25.000 tenaga kerja. Kebutuhan tersebut merupakan potensi yang harus ditangkap sekolah pramugari, ground handling, manajemen transportasi udara, serta aeronautika.

“Setiap pesawat memiliki kebutuhan jumlah tenaga kerja yang berbeda-beda di luar pilot dan kopilot,” ungkap dia.

Advertisement

Ia mengatakan, untuk pesawat kecil, rata-rata dibutuhkan satu purser (supervisi) dan empat flight attendant (pramugrari/pramugara) seperti 737 seri 200 dan pesawat 737 seri 500. Sementara, untuk pesawat 737 seri 800 dibutuhkan satu purser dan lima flight attendant.

Untuk pesawat yang lebih besar seperti airbus, diperlukan flight attendant yang lebih banyak. Suyudono menjelaskan, untuk airbus seri 200 diperlukan satu purser dan 10 flight attendant, untuk airbus seri 300 diperlukan satu purser dan 11 flight attendant. “Satu orang flight attendant maksimal melayani 50 penumpang,” imbuh dia.

Pramugari Asal Indonesia Lebih Ramah
Setelah 10 tahun tidak merekrut pegawai dari Indonesia, tahun ini Saudi Arabian Airlines kembali mencari pramugari dari Indonesia. Pekerja di Indonesia dinilai lebih ramah.

Advertisement

Rekrutmen baru saja digelar di Kampus Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan (STTKD) Jogja, Sabtu (25/7/2015). Organizer rekrutmen dari Saudi Arabian Airlines Endah Widi mengungkapkan, kali ini mereka diharapkan bisa merekrut 600 pramugari dari Indonesia.

“Pramugari dari Indonesia disukai karena ramah dan pekerja keras,” ujar dia kepada Harianjogja.com.

Ia menjelaskan, namun ada satu hal yang disayangkan yakni pekerja asal Indonesia selalu menerima segala kondisi. Mereka dianjurkan untuk lebih berani mengeluarkan pikirannya dan mengungkapkan jika ada hal yang tidak menyenangkan yang terjadi.

Owner STTKD Jogja Udin Kurniadi mengungkapkan, konsentrasi pendidikan pramugari di Jogja masih ke maskapai lokal. Namun, tahun ini STTKD Jogja mulai merambah ke dunia penerbangan internasional. Kerjasama dengan Saudi Arabian Airlines dinilai sebagai pintu masuk ke dunia baru tersebut.

“Kebutuhan pekerja di dunia penerbangan sangat banyak apalagi jika maskapai terus menambah pesawat baru. Kesempatan ini harus dimanfaatkan dan benar-benar disiapkan,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif