Soloraya
Selasa, 28 Juli 2015 - 23:40 WIB

PENDAKI HILANG : AGL Kerahkan 35 Sukarelawan Cari 7 Bocah Hilang di Lawu

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah sukarelawan berkumpul di pos pendakian Cemorokandang, Selasa (28/7/2015), di sela-sela pencarian tujuh pendaki yang hilang di Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)

Pendaki hilang di Lawu dicari 35 sukarelawan Anak Gunung Lawu.

Solopos.com, KARANGANYAR — Sebanyak 35 sukarelawan Anak Gunung Lawu (AGL) menyisir jalur pendakian gunung di kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah itu demi melacak tujuh asal Karanganyar dan Solo yang diduga hilang. Para pendaki tersebut diketahui mendaki Gunung Lawu sejak Sabtu (25/7) dan seharusnya sudah turun pada Minggu (26/7). Namun, hingga Selasa (28/7), mereka belum juga turun gunung.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Selasa malam, ketujuh pendaki itu berusia belasan tahun. Dua di antara mereka bahkan masuih kanak-kanak. Mereka adalah Abdul, 9, warga Solo;  Sasi, 11, Solo; Refi, 18, Solo; Mega, 18, Jaten, Karanganyar; Rizal, 18, Colomadu, Karanganyar; Guruh, 18;  dan Gabriel, 18, keduanya warga Sumber, Banjarsari, Solo.

Menurut Kapolsek Tawangmangu, AKP Riyanto, mereka mendaki melalui jalur Cemorokandang pada Sabtu. “Mereka berasal dari Solo. Sejak siang orang tua para pendaki mencari [ke Tawangmangu]. Dari BPBD juga sudah datang,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Selasa.

Hingga Selasa malam, belum diketahui kondisi para pendaki. Ketua Anak Gunung Lawu (AGL), Rusdi, menuturkan 35 sukarelawan AGL menyisir jalur pendakian untuk mencari ketujuh pendaki itu. Pencarian dilakukan sejak Senin pagi dan sore. Menurut Rusdi, seharusnya para pendaki itu turun gunung pada Minggu. Namun, sampai Senin tidak turun sehingga sukarelawan menyisir jalur pendakian.

Advertisement

Orang tua Mega, Joko, mengatakan sempat mengingatkan anaknya agar tidak mendaki Gunung Lawu. Namun, keluarga akhirnya memberi izin.

Menurut Joko, Mega naik gunung karena diajak teman-temannya. Pada Sabtu malam, Joko sempat datang ke Posko Pendakian di Cemorosewu untuk meminta Mega tidak mendaki. Namun, saat menghubungi Mega lewat ponsel, sudah tidak bisa. Joko kemudian pulang ke rumah dan kembali lagi ke posko pendakian pada Selasa sore.

Informasi yang dihimpun Solopos.com pada Selasa malam, kondisi puncak Lawu sangat dingin karena musim kemarau. Bahkan suhu di puncak bisa mencapai nol derajat Celcius. Pada Selasa malam, suhu di Posko Cemorokandang, Tawangmangu, mencapai 11 derajat Celcius. Kondisi posko ramai oleh sukarelawan dan sejumlah orang tua pendaki. Mereka berkumpul di posko untuk memantau perkembangan pencarian.

Advertisement

Kepala Pelaksana BPBD Karanganyar, Nugroho, mengaku sudah menerima laporan hilangnya ketujuh pendaki tersebut. “Ada informasi, tujuh pendaki yang sampai saat ini [Selasa] belum turun,” kata dia. BPBD berkoordinasi dengan sukarelawan dari AGL maupun SAR untuk mencari ketujuh pendaki tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif