News
Selasa, 28 Juli 2015 - 03:20 WIB

MUDIK LEBARAN 2015 : Wisatawan Sleman Belanjakan Rp10,2 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Museum mini Merapi (JIBI/Harian Jogja/Gigih M. Hanafi)

Mudik lebaran 2015 memberikan keuntungan bagi pelaku usaha di Sleman.

Harianjogja.com, SLEMAN – Pemkab Sleman mengasumsikan wisatawan membelanjakan uangnya dari jumlah 201.484 pengunjung selama enam hari. Situasi tersebut sangat memberi manfaat bagi para pedagang di Sleman.

Advertisement

Bupati Sleman Sri Purnomo mengasumsikan bisa saja tiap wisatawan membelanjakan uangnya minimal Rp10.000 di Sleman. Tetapi ia memprediksi saat libur lebaran kemarin bisa mencapai lima kali lipat dari Rp10.000 yang dibelanjakan atau tiap wisatawan di Sleman bisa membelanjakan Rp50.000.

“Ya bisa lima kali lebih banyak lagi [tiap wisatawan membelanjakan Rp50.000],” ujar Sri saat dimintai komentar Harianjogja.com melalui sambungan telepon.

Jika tiap wisatawan membelanjakan Rp50.000 maka perputaran uang di Sleman selama enam hari libur lebaran bisa mencapai Rp10,2 Miliar. Menurut Sri Purnomo angka itu sangat wajar mengingat di Sleman terdapat banyak sektor mulai dari penginapan atau hotel, kuliner atau pusat oleh-oleh makanan, kerajinan, hiburan, hingga jasa.

Advertisement

“Jadi banyak sekali manfaatnya, mulai dari wisatwan yang membelanjakan uangnya di rumah makan, penginapan dan wahana hiburan. Itu membuat sektor usaha di Sleman omsetnya meningkat. Kami mengidentifikasi, banyak perajin laris dagangannya. Pusat oleh-oleh banyak diserbu pembeli,” urai dia.

Sementara itu, Ridwan, Pengurus Kelompok Tani Salak Mitra Tani, Desa Bangunkerto, Turi, Sleman mengakui libur lebaran memberikan dampak bagi penjualan salak. Para petani bisa menggelar dagangan langsung di sepanjang arus jalur alternatif Magelang – Solo yang melalui Tempel hingga Pakem, Sleman.
Dalam sehari rata-rata petani seperti dirinya mampu menjual 100 kilogram salak dengan harga antara Rp7.000 hingga Rp10.000. Minimal Rp700.000 bisa didapat langsung dalam sehari. Padahal jika dijual ke tengkulak hanya laku Rp5.000 perkilogram.

“Di tempat saya saja lebih dari sepuluh petani yang menjual langsung ke konsumen,” ujarnya.

Advertisement

Sementara Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sleman Ayu Laksmidewi menambahkan, komoditi seperti oleh-oleh berupa kerajinan dan makanan banyak dipilih para wisatawan. Tak terkecuali seperti kawasan perkebunan Salak di Tempel, Turi dan Pakem Sleman. Salak juga banyak dicari wisatawan.

“Sleman dikunjungi 201.484 wisatawan, selama enam hari sejak 16 Juli hingga 21 Juli 2015 dari berbagai destinasi,” ungkapnya.

Dengan rincian sebanyak 42.331 tercatat masuk melalui pintu gerbang Kaliurang. Kemudian volcano tour Cangkringan mendatangkan 11.537 wisatawan, obyek wisata candi 120.428 wisatawan. Kemudian pengunjung museum sebanyak 12.211 wisatawan serta desa wisata 3.253 wisatawan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif