Jateng
Selasa, 28 Juli 2015 - 14:30 WIB

KEKERINGAN JATENG : 487 Desa Dilanda Krisis Air, Ini Sebarannya

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Pabelan, Semarang menunaikan salat Istisqa, Selasa (7/7/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Aloysius Jarot Nugroho)

Kekeringan Jateng terjadi di 17 kabupaten/kota.

Solopos.com, SEMARANG — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah mengungkapkan sebanyak 487 desa di 17 kabupaten/kota mulai dilanda kekeringan.

Advertisement

Kepala BPBD Jawa Tengah (Jateng) Sarwa Pramana mengatakan daerah-daerah yang mengalami kekeringan tersebut sudah meminta droping air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

”Kami bersama badan kordinator wilayah [Bakorwil] I, II, dan III serta BPBD kabupaten/kota sampai Juli 2015 telah menyalurkan sebanyak 1.653 tanki air bersih kepada masyarakat,” katanya di Semarang akhir pekan lalu.

Advertisement

”Kami bersama badan kordinator wilayah [Bakorwil] I, II, dan III serta BPBD kabupaten/kota sampai Juli 2015 telah menyalurkan sebanyak 1.653 tanki air bersih kepada masyarakat,” katanya di Semarang akhir pekan lalu.

Berdasarkan data BPBD Jateng 17 daerah yang mengalami kekeringan itu Rembang (26 desa), Blora (126 desa), Grobogan (52 desa), Pati (26 desa), Wonogiri (48 desa), Sukoharjo (satu desa), Klaten (satu desa), Boyolali (satu desa).
Selain itu juga Banyumas (sembilan desa), Cilacap (22 desa), Purbalingga (39 desa), Tegal (sembilan desa), Pemalang (1 desa), Purworejo (45 desa), Jepara (24 desa), Demak (dua desa), dan Kebumen (58 desa).

Sarwa lebih lanjut menyatakan daerah yang mengalami bencana kekeringan, lanjut Sarwa diperkirakan akan terus meluas karena musim kemarau diprediksi hingga November mendatang.

Advertisement

”BPBD Jateng telah melakukan rapat koordinasi dengan pemerintah daerah dan BPBD kabupaten/kota untuk menangani kekeringan dan permintaan droping ari bersih,” tandasnya.

Di samping kekeringan, sambung Sarwa pada musim kemarau ini perlu diwaspadai bencana kebakaran. Dia mengimbau kepada masyarakat agar tidak membuang puntung rokok sembarangan. ”Membuang puntung rokok sembarangan bisa menjadi sebab terjadi kebakaran. Masyarakat agar hati-hati,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Logistik dan Peralatan BPBD Jateng, Gembong Purwnto Nugroho menambahkan berdasarkan data bencana kekeringan pada 2014 terjadi di 26 kabupaten/kota.

Advertisement

Sedang daerah yang tidak mengalami bencana kekeringan antara lain, Solo, Sukoharjo, Kota Tegal, Kota Magelang, dan Pekalongan

”Daerah yang paling parah mengalami bencana kekeringan di antaranya, Grobogan, Pati, Kebumen, Wonogiri, dan Blora,” ungkap dia.

Pada 2015, imbuh Gembong diperkirakan kekeringan akan melanda daerah yang sudah menjadi langganan kekeringan setiap tahun,”Kami telah menyiapkan dua truk tanki air berkapasitas 5.000 liter untuk droping air bersih di daerah,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif