Sport
Minggu, 26 Juli 2015 - 06:20 WIB

PSS Sleman : Dipinang Laskar Sembada Galau Didik Terobati

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

PSS Sleman miliki pelatih baru.

Harianjogja.com, SLEMAN – Rasa galau eks Pelatih Persiba Bantul Didik Listiyantara kini terobati setelah Manajemen PSS Sleman meminangnya untuk mengarsiteki tim saat turun di Piala Kemerdekakaan, Agustus nanti.

Advertisement

Pelatih berlisensi A Nasional itu mengaku bagai mendapat setetes air di padang pasir ketika tiba-tiba Manajemen Super Elang Jawa melamarnya untuk melatih Busari dkk. Pasalnya sejak kompetisi Divisi Utama tak jadi diputar Didik hanya menganggur di rumah.

Dia banyak menghabiskan waktu di rumah bersama keluarga di kampungnya yang berada di Karanganyar, Jawa Tengah. Maka saat PSS memberikan tawaran pekerjaan dirinya langsung berkata siap.

Advertisement

Dia banyak menghabiskan waktu di rumah bersama keluarga di kampungnya yang berada di Karanganyar, Jawa Tengah. Maka saat PSS memberikan tawaran pekerjaan dirinya langsung berkata siap.

“Bahagia akhirnya Manajemen PSS tertarik pada saya. Namanya juga profesi hidup dari sepak bola, kita harus berusaha sekuat mungkin untuk bisa kembali ke sepakbola setelah lama menganggur,” ujar Didik, Kamis (24/7) pagi.

Pelatih berusia 45 tahun itu pun berkisah, dia sedang butuh banyak dana akhir-akhir ini. Dana dia butuhkan untuk membiayai anak pertamanya yang baru saja masuk bangku SMA. Sementara ketika dia sedang butuh-butuhnya dana, justru nasibnya malah menganggur.

Advertisement

Selanjutnya sosok yang juga sempat membesut Persis Solo itu merasa optimistis tim barunya akan berjaya di Piala Kemerdekaan. Dirinya pun siap dengan segala konsekuensi selama menjabat sebagai arsitek tim pujaan hati Kota Sembada.

Bapak dua anak itu mengaku, menjadi Pelatih PSS bukan sesuatu yang mudah. Selama ini publik Sleman memiliki harapan yang tinggi terkait prestasi tim idolanya. Tak heran, tekanan suporter sering kali membawa dampak pada pemecatan pelatih.

“Kursi kepelatihan PSS merupakan kursi panas. Ini menjadi tantangan buat saya. Fanatisme suporter menandakan klub ini memiliki ambisi untuk berprestasi,” imbuh dia.

Advertisement

Rencananya sosok berambut keriwil itu tidak akan langsung memberikan menu latihan inti pada skuat barunya.

Mantan partner Sajuri Syahid saat di Persiba ini akan mencoba beradaptasi untuk mengenal karakter masing-masing pemain.

“Untuk strategi permainan di Piala Kemerdekaan masih menjadi pemikiran saya. Pertama saya harus lihat dulu gambaran pemain yang bergabung dalam tim seperti apa,” paparnya menambahkan.

Advertisement

Dalam ajang Piala Kemerdekaan ini, PSS berada di grup D bersama tim-tim asal Jawa Timur seperti Persepam Madura, Madiun Putra, Persekap Kota Pasuruan, Persatu Tuban dan Persebo Bondowoso. Didik menyebut, lawan yang bakal dihadapi merupakan tim-tim dengan karakter permainan keras.
”Kami berada bersama tim-tim yang cukup kuat. Ini akan menjadi perhatian serius saya. Apalagi kita tidak bermain di kandang sendiri, mental dan fisik akan menjadi hal penting,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif