Soloraya
Minggu, 26 Juli 2015 - 19:30 WIB

PENEMUAN BAYI SOLO : Bayi Laki-Laki Ditemukan Warga di Kebun Pisang

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bayi (Dok/JIBI)

Penemuan bayi di Pucangsawit, Jebres, Solo menggegerkan warga setempat, Minggu (26/7/2015).

Solopos.com, SOLO-Warga RT 004/RW 001 Kelurahan Pucangsawit, Jebres digegerkan
dengan penemuan bayi laki-laki yang diduga baru berusia beberapa jam di kebun pisang milik warga, Minggu (26/7/2015) sekitar pukul 06.00 WIB.

Advertisement

Bayi tersebut dibungkus dengan kain selendang batik dan diletakkan di dalam kardus produk pewangi pakaian Warga RT 004/RW 001, Pucangsawit, Jinten, 48, mengatakan awalnya
seorang warga sekitar pukul 05.00 WIB keluar rumah dan melihat ada sesosok orang berada di kebun pisang tersebut.

Namun, karena warga mengira sosok tersebut adalah hantu, warga tersebut langsung lari dan pulang ke rumah yang berlokasi tak jauh dari kebun itu. Sesampainya di rumah, warga tersebut mendengar suara tangisan bayi yang bersumber dari kebun pisang tersebut. Karena ketakunan, warga pun bersama-sama mencari tahu sumber suara tangisan itu di kebun pisang. Sesampainya di kebun, belasan warga tersebut kaget karena mendapati sesosok bayi laki-laki yang masih berlumuran darah berada di kebun pisang.

Advertisement

Namun, karena warga mengira sosok tersebut adalah hantu, warga tersebut langsung lari dan pulang ke rumah yang berlokasi tak jauh dari kebun itu. Sesampainya di rumah, warga tersebut mendengar suara tangisan bayi yang bersumber dari kebun pisang tersebut. Karena ketakunan, warga pun bersama-sama mencari tahu sumber suara tangisan itu di kebun pisang. Sesampainya di kebun, belasan warga tersebut kaget karena mendapati sesosok bayi laki-laki yang masih berlumuran darah berada di kebun pisang.

“Di lokasi tersebut terkenal angker, jadi saat ada sosok yang berada di situ, warga berasumsi itu dedemit. Sosok yang terlihat di kebun juga remang-remang karena pada saat itu masih gelap,” terang istri Ketua RT 004/RW 001 Pucangsawit itu kepada solopos.com, Minggu.

Jinten juga mengatakan bayi tersebut memiliki berat sekitar 2,8 kilogram (kg) dan panjang 48 sentimeter (cm). Saat ditemukan, tubuh bayi masih berlumuran darah dengan ari-ari bayi sudah terputus. “Bayinya kelihatan normal dan tidak memiliki cacat fisik. Kemungkinan ini bukan bayi prematur,” ujarnya.

Advertisement

“Ini dugaan saya saja, soalnya yang tahu kebun pisang itu sepi dari aktivitas adalah warga yang sering lewat daerah sini,” terang dia.

Warga lain, Deny Istmar, 34, menambahkan setelah ditemukan sekitar pukul 06.00 WIB, bayi tersebut langsung dibersihkan dan diberi minum susu. Dia memperkirakan bayi tersebut baru dibuang pada saat subuh, karena saat malam belum ada tangisan bayi.

Deny juga menduga bayi tersebut adalah hasil dari hubungan tanpa ikatan suami dan istri yang tidak mau bertanggungjawab.

Advertisement

“Setelah dibersihkan, kami langsung membawanya ke Polsek Jebres sekitar pukul 08.00 WIB,” kata warga yang rumahnya berjarak sekitar 100 meter dari lokasi.

Petugas Polsek Jebres yang enggan disebutkan namanya membenarkan telah mendapat laporan dari warga RT 004/RW 001 Pucangsawit yang telah menemukan bayi di kebun pisang. Saat ini petugas masih melakukan penyelidikan menangani kasus ini.

“Kami belum menemukan siapa orang tua bayi malang tersebut, kami masih melakukan penyelidikan,” terangnya.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif