Jatim
Minggu, 26 Juli 2015 - 15:00 WIB

KEKERINGAN TRENGGALEK : 39 Desa di Trenggalek Kesulitan Air Bersih

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Kekeringan Trenggalek kembali melanda seiring datangnya musim kemarau panjang.

Madiunpos.com, TRENGGALEK – Kekeringan Trenggalek melanda 39 desa yang tersebar di berbagai lokasi. Hal itu sebagai dampak badai El Nino yang melanda kawasan Asia Tenggara hingga menyebabkan kemarau lebih panjang.

Advertisement

“Semua dipicu gejala El Nino yang bakal melanda beberapa wilayah di Indonesia,” terang Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek, Djoko Rusianto, Sabtu (25/7/2015) seperti diberitakan Kantor Berita Antara.

Ia mengatakan, dampak utama kekeringan Trenggalek ialah pada pasokan air tanah untuk lahan-lahan pertanian di daerah pertanian. “Kekeringan memang masih menjadi ancaman, terutama ke sektor pertanian karena pasokan air diprediksi menyusut drastis,” ujarnya.

Menurut Joko, apa yang terjadi saat ini merupakan siklus yang setiap saat bisa terjadi. Pihaknya mengimbau warga agar mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan, khususnya mengantisipasi wilayah-wilayah yang selama ini menjadi langganan bencana kekeringan Trenggalek.

Advertisement

Tahun ini, ungkap Joko, sebenarnya jumlah area terdampak kekeringan Trenggalek menurun atau lebih sedikit dibandingkan dengan tahun sebelumnya.Jika tahun lalu, jumlah desa yang dilanda kekeringan mencapai 49 desa, tahun ini jumlahnya menurun menjadi 39 desa.

Estimasi itu, merupakan hasil dari rapat koordinasi di BPBD Jawa Timur beberapa waktu sebelumnya. Pasalnya, ada beberapa wilayah yang hampir pasti tidak terkena lagi lantaran sudah ada pipanisasi.

“Tersebar di 13 kecamatan yang berpotensi terkena,” ungkapnya.

Advertisement

Dari 13 daerah yang mengalami kekeringan Trenggalek, Kecamatan Panggul masih merupakan wilayah yang berpotensi kekeringan paling banyak, yakni enam desa.  Sedangkan peringkat kedua ditempati Kecamatan Suruh dengan lima wilayah yang berpotensi kekeringan.

“Dengan adanya hal ini, mau tidak mau instansi yang berada di Jalan Kanjengjimat, Desa Rejowinangun, Kecamatan Trenggalek harus segera mempersiapkan diri,” kata Joko.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif