News
Minggu, 26 Juli 2015 - 07:20 WIB

GEMPA BUMI : Terasa Sampai Jogja, Kemungkinan Efek Kerusakan Kecil

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi gempa bumi (Solopos/JIBI/Dok.)

Gempa bumi yang terjadi di Tenggara Ciamis terasa hingga ke Jogja.

Harianjogja.com, JOGJA-Gempa bumi berkekuatan 5,7 skala richer yang terjadi di Tenggara Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (25/7/2015) pagi, dirasakan warga DIY. Beberapa warga bahkan sempat berhamburan ke luar rumah dan berteriak gempa.

Advertisement

Abdul Muhaimin, 23, salah satu warga Rejowinangun, Kotagede, Jogja merasakan goncangan di rumahnya cukup kuat, “Saya sedang tidur langsung bangun dan lari keluar,” ungkapnya.

Muhaimin mengatakan bukan hanya dirinya yang keluar rumah saat terjadi goncangan sekitar 10 detik itu, namun beberapa tetangganya juga pada berhamburan ke luar rumah dan bertanya-tanya penyebab goncangan.

Advertisement

Muhaimin mengatakan bukan hanya dirinya yang keluar rumah saat terjadi goncangan sekitar 10 detik itu, namun beberapa tetangganya juga pada berhamburan ke luar rumah dan bertanya-tanya penyebab goncangan.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis bahwa gempa yang terjadi kemarin, sekitar pukul 04.44 WIB. Pusat gempa di Samudera Hindia di kedalaman 10 kilometer, dengan lokasi 111 kilometer Tenggara Ciamis, Jawa Barat. Sementara dari DIY 147 Barat Daya.

Kepala Badan Geologi, Kementrian Energi Sumder Daya Mineral, Surono mengatakan gempa di Ciamis dirasakan cukup luas sampai Jawa Tengah dan Jawa Timur karena kedalaman gempa cukup dalam.

Advertisement

Menurut pria yang akrab disapa Mbah Rono ini, aktivitas gempa di wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat memang cukup tinggi, karena ada pertemuan lempeng eurasia dan Australia. Jika terjadi gempa dampaknya luas, kecuali daerah yang mengandung pasir maka daya goncang cukup kuat.

Disinggung adakah dampak gempa Ciamis pada aktivitas Gunung Merapi DIY, Mbah Rono menyatakan sangat tergantung pada kondisi Merapi. “Tergantung apa kantung magmanya itu sudah penuh atau belum,” kata dia.

Jika kantung magma sudah penuh mungkin gempa itu bisa mempengaruhi dan bisa menimbulkan letusan. Tapi, ada juga gunung api yang sifatnya seperti air soda. Walaupun belum penuh ketika diguncang terus bisa meletus. Meskipun meletus tetapi tidak berbahaya dan sesaat. “Paling abu lah yang keluar, erupsi begitu saja,” kata dia.

Advertisement

Mbah Rono menambahkan, meski produksi magma gunung api ada di subduksi di selatan. Namun, gempa yang terjadi di Tenggara Ciamis sejauh ini tidak mempengaruhi gunung api yang ada di Indonesia.

Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam siaran tertulisnya mengatakan, gempa di Tenggara Ciamis dirasakan lemah, sedang hingga kuat oleh masyarakat di beberapa daerah oleh masyarakat di Tasikmalaya, Kota Ciamis, Cilacap, Kebumen, Purworejo, Purbalingga, DIY, Gunungkidul, Bantul, Prambanan Klaten, Solo, Magelang, Wonogiri, Pacitan, dan Ponorogo.

Gempa terasa kuat sekitar 10-15 detik di Tasikmalaya, Cilacap, Purbalingga, Kebumen, Gunungkidul dengan guncangan yang meliuk-liuk. Sebagian masyarakat berhamburan ke luar rumah dan berteriak gempa. “Belum ada laporan kerusakan bangunan dan korban jiwa akibat gempa tersebut. BPBD masih melakukan pemantauan di daerahnya,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho

Advertisement

Sutopo mengatakan upaya kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana di daerah selatan Jawa harus ditingkatkan terus menerus karena memang wilayah tersebut rawan gempa dan tsunami.

Advertisement
Kata Kunci : Gempa Bumi Gempa Ciamis
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif