News
Sabtu, 25 Juli 2015 - 11:30 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Tahun Ajaran Baru Jadi Ajang Tarik Pungutan

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Sabtu, 25 Juli 2015

Solopos hari ini mengabarkan seputar isu terhangat di wilayah Soloraya.

Solopos.com, SOLO — Ketua Komisi D DPRD Karanganyar, Endang Muryani, berpendapat sejumlah sekolah memanfaatkan momentum tahun ajaran baru untuk menghimpun pungutan uang wali murid. Kabar tersebut menjadi headline di halaman Soloraya Harian Umum Solopos, Sabtu (25/7/2015).

Advertisement

Menurut Endang, cara yang digunakan sejumlah sekolah dalam menarik pungutan uang pun dikemas dalam pelbagai cara. Salah satunya lewat anggaran pembelian seragam sekolah.

Sementara itu, Kepala BPBD Boyolali, Nur Khamdani, berpendapat tentang fenomena alam musim kemarau. Menurutnya berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Boyolali, musim kemarau menyebabkan 42 desa di enam kecamatan di Boyolali mengalami kekeringan.

Simak rangkuman berita utama di halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Sabtu, 25 Juli 2015;

Advertisement

TAHUN AJARAN BARU: Pungutan Pakai Beragam Cara
Komisi D DPRD Karanganyar mewaspadai sekolah yang diduga melakukan pungutan uang lewat pembelian seragam sekolah.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi D DPRD Karanganyar, Endang Muryani, Jumat (24/7). Menurutnya, sejumlah sekolah menggunakan berbagai cara seperti pembelian seragam sekolah, iuran sumbangan pembangunan gedung dengan nominal yang ditentukan, dan lain-lain dalam melakukan pungutan. Cara-cara itu hanya muncul saat pada tahun ajaran baru.

“Iya, kalau tahun ajaran baru itu sejumlah sekolah memanfaatkan momen,” kata Endang saat ditemui wartawan di ruang Komisi D DPRD Kantor DPRD Karanganyar, Jumat.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

Advertisement

[Baca juga: DPRD: Pungutan Sekolah Pakai Beragam CaraTahun Ajaran Baru, Seragam BaruDiminta Bayar Infak, Orang Tua Siswa MAN Keluhkan Nominal Dipatok]

RING ROAD SELATAN: Pemkot Minta Saran Warga
Pemerintah Kota (Pemkot) segera meminta masukan warga lewat forum group discussion (FGD) terkait rencana pembangunan jalan lingkar (ring road) selatan dari Jurug, Kecamatan Jebres, Solo sampai Bacem, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, pada 2015.

Kegiatan yang menghabiskan dana Rp150 juta itu akan dilaksanakan di lima kelurahan. Rencana tersebut disampaikan Ketua Komisi II DPRD Solo, Y.F. Sukasno, dalam forum dengar pendapat atau public hearing tentang Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) APBD Perubahan 2015 di Graha Paripurna DPRD Solo, Jumat (24/7).

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

Advertisement

[Baca juga: Pemkot Surabaya Bangun Posko Kemanusiaan]

AGENDA BUDAYA: ”Prajurit dan Begal” Perang di Balekambang
Suasana di lapangan terbuka kawasan Taman Balekambang, Solo, yang awalnya tenang seketika berubah menjadi tegang ketika ada lima orang berkelahi di lokasi itu, Jumat (24/7) sore.

Puluhan orang di Taman Balekambang berkerumun di sekeliling lapangan menyaksikan perkelahian itu. Setelah 15 menit, seseorang datang dengan kereta kuda untuk menghentikan perkelahian itu.

Perkelahian berhenti dan beberapa di antaranya meminta maaf sambil bersimpuh di hadapan orang itu.

Advertisement

Aksi itu bukan perkelahian yang sebenarnya. Mereka yang ”berkelahi” itu adalah para pemain ketoprak yang sedang memerankan fragmen Ki Ageng Pemanahan. Di dalam pertarungan itu, dua orang berperan sebagai prajurit Ki Ageng Pemanahan dengan mengenakan surjan dan jarit. Tiga orang lainnya berperan sebagai begal.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

[Baca juga: Juli Ini! Ada Maleman Selikuran hingga Sendratari RamayanaBanjarnegara Tuan Rumah Festival Desa Wisata 2015]

MUSIM KEMARAU: 42 Desa di Boyolali Mulai Kekurangan Air Bersih
Musim kemarau menyebabkan 42 desa di enam kecamatan di Boyolali mengalami kekeringan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali mencatat 42 desa itu mulai kekurangan air di awal musim kemarau.

Menurut Kepala BPBD Boyolali, Nur Khamdani, puncak kekeringan biasanya terjadi pada Agustus-September. Tetapi, ada perkiraan musim kemarau tahun ini akan lebih panjang sampai Desember.

Saat ini sudah ada beberapa desa di Kecamatan Musuk yang mulai mengajukan permohonan bantuan air.

Advertisement

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

[Baca juga:42 Desa Krisis Air, Presenter Superseksi Ini Bikin Rating Acara Prakiraan Cuaca MelonjakBMKG: Wilayah Tengah Jateng Masih Berpotensi HujanBMKG Jateng Prediksi Soloraya Kemarau PanjangIni Penyebab Soloraya Panas Beberapa Waktu Terakhir]

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif