News
Sabtu, 25 Juli 2015 - 04:30 WIB

INSIDEN TOLIKARA : Hadap Presiden Jokowi, Tokoh Papua Sebut Tolikara Tak Seperti Berita Media

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Masjid di Tolikara, Papua, yang dibakar saat penyelenggaraan salat Idulfitri, Jumat (17/7/2015) pagi. (Istimewa/Metrotv)

Insiden Tolikara sebagaimana diberitakan media massa dibantah tokoh agama dan tokoh masyarakat yang menghadap Presiden Jokowi.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Papua Lipiyus Binilek (kedua dari kiri) berbincang dengan Staf Khusus Bidang Komunikasi Presiden Teten Masduki (tengah) didampingi Staf Khusus Presiden Lennys Kogoya (kanan) serta sejumlah tokoh masyarakat dan pimpinan Gereja Injili di Indonesia (GIDI) seusai pertemuan tertutup dengan Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (24/7/2015).(JIBI/Solopos/Antara/Yudhi Mahatma)

Advertisement

Solopos.com, JAKARTA — Tokoh agama dan pemerintah daerah melaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa keadaan Tolikara dan Papua aman. Kondisi keamanan pascainsiden Tolikara yang berbuntut dengan masjid di Papua dibakar itu, menurut mereka, tidak seperti yang diberitakan media massa selama ini.

Ketua Forum Kerukunan Antar Umat Beragama Papua Lipiyus Biniluk mengatakan kericuhan dalam insiden Tolikara dihentikan dua jam setelah kejadian. Sejak itu hingga detik ini, tegas dia, Karubaga Tolikara aman.

“Kami laporkan kepada presiden, Tolikara aman, Papua aman. Untuk follow up, kami minta presiden percayakan kepada tokoh agama dan kami dari muslim dan Kristen akan menyelesaikan masalah ini,” kata Lipiyus Biniluk yang didampingi tokoh lain di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (24/7/2015).

Advertisement

Presiden Joko Widodo (kanan) berdialog dengan tokoh masyarakat dan pimpinan Gereja Injili di Indonesia (GIDI) di Kantor Presiden, kompleks Istana Mepresidenan Jakarta, Jumat (24/7). Tokoh masyarakat Papua tersebut juga melaporkan kondisi keamanan pascainsiden Tolikara, Papua, beberapa waktu lalu. (JIBI/Solopos/Antara/Yudhi Mahatma)

Menurut Lipiyus, insiden ini baru pertama kali terjadi sejak Papua bergabung dengan Republik Indonesia lebih dari 50 tahun lalu. Budaya Papua mengharamkan aksi pembakaran rumah ibadah. “Jadi kalau tutup, bakar tempat ibadah haram bagi masyarakat Papua,” katanya.

Ia menjelaskan, sebenarnya musala terbakar akibat dari terbakarnya salah satu kios kecil karena di sana bangunannya dengan kayu sehingga mudah terbakar.

Advertisement

Pimpinan gereja dan lembaga Injili Indonesia, katanya, sudah turun ke lokasi terjadinya insiden Tolikara itu untuk mengetahui kondisi sebenarnya. Hasilnya, menurut dia, sudah dilaporkan kepada Presiden Jokowi sebagai bahan pertimbangan. Intinya, tegas dia, Tolikara aman.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif