Soloraya
Jumat, 24 Juli 2015 - 04:10 WIB

PERTANIAN KARANGANYAR : Padi Diserang Hama, Pendapatan Petani Turun

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi panen padi (JIBI/Bisnis/Dok.)

Pertanian Karanganyar khususnya di daerah Colomadu bermasalah lantaran serangan hama. Hasil panen di daerah tersebut menurun.

Solopos.com, KARANGANYAR — Sejumlah petani di Kecamatan Colomadu, Karanganyar, mengeluhkan penurunan hasil padi yang baru saja dipanen. Menurut mereka, hasil panen padi kali ini lebih sedikit dibanding hasil panen padi sebelumnya karena banyak padi yang terkena hama.

Advertisement

Petani asal Dukuh Bolon, Desa Bolon, Yoso Mulud, 75, mengatakan dari luas tanah sekitar 2.000 meter persegi biasanya ia mendapat Rp4 juta. Tapi, pada panen kali ini ia hanya mendapat Rp3 juta.

“Padi banyak yang tidak berisi. Jadi penebasnya juga tidak berani membayar seperti biasanya,” ujarnya saat ditemui Solopos.com di lahan sawah miliknya, Kamis (23/7/2015).

Yoso menuturkan penurunan hasil panen padi juga dialami petani lain. Kebanyakan petani di Desa Bolon mengeluhkan hal yang sama. “Rata-rata panen kali ini semua hasilnya turun. Soalnya tanaman terkena hama,” ujar dia.

Advertisement

Petani asal Desa Ngasem, Harjopawiro, mengatakan sawahnya biasanya menghasilkan padi sekitar tujuh kuintal setiap kali panen. Namun, pada panen kali ini, ia hanya mendapatkan enam kuintal padi. “Padi banyak yang tidak berisi. Jadi saat dibersihkan sebagian ikut terbang kena angin,” kata dia.

Kepala Desa Bolon, Muhadi, menuturkan tahun ini banyak petani Desa Bolon yang mengeluhkan penurunan hasil panen padi. Namun, Muhadi belum memiliki data pasti berapa jumlah penurunan hasil panen itu.

“Banyak petani yang mengeluhkan hasil panen. Katanya tanaman padi terkena wereng sehingga hasilnya turun. Saya belum punya data jumlah panen,” ujar dia.

Advertisement

Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Colomadu, Wahono, menuturkan tanaman padi yang tak berisi bisa disebabkan beberapa faktor. Misalnya, kondisi alam yang terlalu kering atau hujan lebat sehingga terjadinya gangguan penyerbukan.

Faktor lain yaitu serangan hama seperti penggerek batang, wereng cokelat, dan walang sangit. “Jika hama ini tidak ditangani sejak awal dengan baik, ketika panen tanaman tidak berisi. Kami belum bisa memastikan penyebab kehampaan padi yang dialami petani di Desa Bolon. Hal itu bisa diketahui ketika ada penelitian. Bisa juga diketahui ketika dulu ada laporan dari kelompok tani, lalu kami adakan penanganan,” ujar dia.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif