Jatim
Jumat, 24 Juli 2015 - 19:05 WIB

MUDIK LEBARAN 2015 : Gara-Gara P3K, Sopir Bus Surabaya-Semarang Ancam Mogok

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sopir dan awak bus kelas ekonomi jurusan Surabaya-Semarang saat protes atas kebijakan kelengkapan P3K dan APAR di Terminall Purabaya Surabaya, Kamis (24/7/2015). (Detikcom)

Mudik Lebaran 2015 diwarnai aksi ancaman mogok oleh sopir dan awak bus kelas ekonomi jurusan Surabaya-Semarang.

Madiunpos.com, SIDOARJO – Sopir dan awak bus kelas ekonomi jurusan Surabaya-Semarang mengancam mogok beroperasi pada masa arus balik musim mudik Lebaran 2015. Mereka memprotes kebijakan Balai Pengujian Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan yang mempermasalahkan tak adanya kelengkapan kotak obat-obatan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dan tabung alat pemadam api ringan (APAR) dalam bus mereka.

Advertisement

Kejadian ini bemula saat Balai Pengujian dari Ditjen Perhubungan Darat (Perhubdar) melakukan uji kelayakan Bus Sinar Mandiri tujuan Semarang di Terminal Purabaya, Surabaya, pada musim mudik Lebaran 2015, Jumat (24/7/2015). Dalam uji kelayakan tersebut, petugas menemukan sejumlah bus kelas ekonomi jurusan Semarang yang tak dilengkapi obat-obatan P3K dan APAR.

“Surat lengkap. Hanya tidak ada kelengkapan kotak P3K dan tabung APAR yang juga harus dilengkapi, karena jika terjadi accident, [P3K dan APAR] sangat berguna,” kata petugas Balai Pengujian Ditjen Perhubdar, Ahmad Shati, di Terminal Purabaya Surabaya, Jumat (24/7/2015).

Karena tidak lengkap itulah, Ahmad meminta kepada petugas terminal untuk segera memberikan surat tilang dan mengeluarkan bus dari Terminal Purabaya dalam keadaan kosong. Tindakan tersebut langsung diprotes awak dan sopir bus lainnya yang langsung mengancam akan mogok beroperasi dalam masa arus balik musim mudik Lebaran 2015.

Advertisement

“Saya yakin semua bus tidak punya dua alat kelengkapan itu. Kalau dikeluarkan, ya kami semua mogok,” ujar salah seorang kondektur bus yang tak mau disebutkan namanya.

Beruntung, aksi mogok tidak sampai terjadi karena Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Irvan Wahjudrajat, dan Kepala UPT Terminal Purabaya, May Ronald, memediasi mereka. “P3K itu hanya kelengkapan darurat. Kalau dipermasalahkan supaya ada, ya tidak bisa,” ujar Irvan yang diamini oleh May Ronald.

Irvan mengatakan setuju jika dilakukan uji kelayakan bus untuk angkutan musim mudik Lebaran 2015. Namun, pihaknya kurang setuju jika kelengkapan bus, seperti P3K dan APAR dipermasalahkan. “Kita sangat setuju dilakukan kelayakan demi keselamatan di jalan. Tapi kalau kotak P3K dipermasalahkan sangat aneh,” ujar Irvan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif