Soloraya
Jumat, 24 Juli 2015 - 20:50 WIB

KEKERINGAN SRAGEN : Krisis Air Bersih Semakin Meluas

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Kekeringan Sragen mengakibatkan krisis air bersih di sejumlah wilayah.

Solopos.com, SRAGEN-Krisis air bersih di wilayah Sragen utara Sungai Bengawan Solo semakin meluas. Hingga Jumat (24/7/2015) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirto Negoro Sragen telah menyalurkan air bersih di Kecamatan Miri, Tangen, Kalijambe, Tanon, dan Jenar.

Advertisement

Diperkirakan permintaan dropping air bersih terus bertambah mendekati puncak kemarau. Penjelasan itu disampaikan Direktur Umum PDAM Tirto Negoro Sragen, M. Soleh.

“Kami terus berkoordinasi dengan Dinas Sosial mengenai agenda pengiriman air bersih. Sejauh ini sudah ada separuh dari daerah rawan krisis air bersih yang kami suplai,” kata dia.

Advertisement

“Kami terus berkoordinasi dengan Dinas Sosial mengenai agenda pengiriman air bersih. Sejauh ini sudah ada separuh dari daerah rawan krisis air bersih yang kami suplai,” kata dia.

Soleh menjelaskan sedikitnya delapan wilayah kecamatan menjadi sasaran suplai air bersih saat kemarau. Delapan kecamatan tersebut yaitu Kalijambe, Jenar, Tanon, Mondokan, dan Sukodono.

Ada juga Gesi, Sumberlawang, Miri. Kendati demikian pada prinsipnya wilayah di Sragen utara tergolong rawan air bersih. “Kebanyakan daerah rawan di utara Sungai Bengawan Solo,” imbuh dia.

Advertisement

Pemkab tidak ingin terus-terusan mengalokasikan anggaran ratusan juta rupiah tiap tahun untuk dropping air bersih di wilayah itu. Solusi yang sedang disiapkan yaitu pembuatan neraca air bersih.

Pemkab akan mengalokasikan anggaran Rp500 juta dalam APBD Perubahan 2015 untuk mengkaji neraca air. “Tahun ini kajian neraca airnya, tahun depan target eksekusinya,” kata dia.

Ihwal krisis air bersih musim kemarau ini, Sekda menginstruksikan camat, kepala desa (kades), dan lurah untuk memantau kondisi persediaan air di sumber-sumber air warga.

Advertisement

“Bila ada kesulitan air bersih segera laporkan kepada jejaring birokrasi di atasnya. Tujuannya supaya bisa segera dilakukan dropping oleh Dinsos dan PDAM,”
sambung dia.

Di sisi lain Tatag mengimbau masyarakat mewaspadai ancaman musibah kebakaran. Musibah kebakaran menjadi ancaman serius warga pada musim kemarau.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif