News
Jumat, 24 Juli 2015 - 11:40 WIB

AGENDA PRESIDEN : Jokowi Minta Pramuka Indonesia Profesional

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Agenda Presiden Jokowi hari ini melepas kontingan pramuka Indonesia yang akan berangkat ke Jepang.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kontingen Pramuka Indonesia menunjukkan karakter dan profesionalitas yang dimiliki.

Advertisement

Hal itu diungkapkan Jokowi saat melepas 426 anggota kontingen Pramuka Indonesia yang akan mengikuti Jambore Dunia ke-23 di Kirarahama, Yamaguchi, Jepang.

“Tema yang diusung dalam Jambore Dunia di Jepang adalah semangat kesatuan. Nilai yang terkandung dalam semangat itu bukan lah hal baru bagi Indonesia, karena sudah memiliki Bhinneka Tunggal Ika yang telah lama menjadi filosofi dalam berbangsa dan bernegara,” katanya di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (24/7/2015).

Presiden Jokowi menuturkan para kontingen harus menampilkan seni budaya melalui pertunjukan yang dapat merepresentasikan kepribadian, sikap, dan perilaku masyarakat Indonesia dalam mengimplementasikan Bhinneka Tunggal Ika.

Advertisement

Menurutnya, jiwa juang yang dimiliki anggota Pramuka Indonesia tidak kalah dengan gerakan kepanduan dengan negara manapun.

Untuk itu, anggota Pramuka harus mampu menyampaikan pesan positif terkait persatuan dan kesatuan, serta selalu bekerja sama dalam membangun bangsa.

Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault, mengatakan anggota Pramuka Indonesia harus memperdalam wawasan kebangsaan, karena Indonesia merupakan salah satu negara negara yang mampu menyatukan ribuan pulau, kebudayaan, dan kepercayaan di dalamnya.

Advertisement

“Pramuka juga merupakan anggota masyarakat global, sehingga harus memahami persoalan internasional. Apalagi salah satu pesan pembukaan konstitusi adalah ikut menjaga ketertiban dunia,” ujar dia.

Kontingen Pramuka Indonesia yang mengikuti Jambore Dunia ke-23 sendiri terdiri dari 22 orang staf kontingen, 10 orang panitia internasional, 43 orang pembina, 382 peserta setingkat penggalang, dan lima orang operation Kirarahama.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif