Soloraya
Kamis, 23 Juli 2015 - 20:30 WIB

WISATA KLATEN : Syawalan Rawa Jombor, 7 Menit, 7.000 Ketupat Ludes

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah warga berebut ketupat di Bukit Sidoguro, Rawa Jombor, Bayat, Klaten, Kamis (23/7/2015). Tradisi tahunan itu digelar dalam rangka menyambut bulan Syawal. (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Wisata Klaten di Rawa Jombor menghadirkan tradisi Syawalan.

Solopos.com, KLATEN —  Sebanyak 11 gunungan yang berisi ketupat itu telah diarak menuju ke Bukit Sidoguro kawasan Rawa Jombor, Krakitan, Bayat, Klaten, Kamis (23/7/2015) siang.

Advertisement

Di bukit tersebut, telah berkumpul ratusan warga yang sabar menunggu aba-aba dari panitia syawalan untuk saling berebut ketupat. Kendati sudah siap, aparat keamanan belum memperbolehkan warga mendekati gunungan. Panitia penyelenggara mengajak warga berdoa bersama terlebih dahulu agar tradisi tahunan yang dipusatkan di kompleks Rawa Jombor ini berjalan lancar.

Begitu doa selesai dipanjatkan, ratusan warga langsung menerebos barikade aparat keamanan. Meski berdesak-desakan, mereka tetap fokus memburu ribuan ketupat. Dalam hitungan tujuh menit, yakni dari pukul 11.05 WIB-11.12 WIB, ribuan ketupat itu langsung ludes.

Advertisement

Begitu doa selesai dipanjatkan, ratusan warga langsung menerebos barikade aparat keamanan. Meski berdesak-desakan, mereka tetap fokus memburu ribuan ketupat. Dalam hitungan tujuh menit, yakni dari pukul 11.05 WIB-11.12 WIB, ribuan ketupat itu langsung ludes.

“Alhamdulilah, saya memperoleh beberapa ketupat setelah berdesak-desakan tadi [kemarin]. Saya asli Brebes. Saya sengaja datang ke sini untuk berebut ketupat. Saya ingin ngalap berkah,” kata warga Brebes, Towab itu, saat ditemui wartawan di Bukit Sidoguro, Rawa Jombor, Klaten, Kamis.

Lain Towab, lain pula Listri, 35. Warga asal Klaten ini ingin mengambil ketupat di Rawa Jombor untuk dikubur di depan rumahnya.

Advertisement

Selain menyiapkan gunungan yang berisi ketupat, panitia penyelenggara juga menyiapkan 5.000 porsi ketupat siap saji. Total ketupat yang sisiapkan untuk menyemarakkan puncak tradisi di bulan Syawal  itu mencapai 7.000 ketupat.

Minus Bupati

 

Advertisement

Bupati Klaten, Sunarna dan Wakil Bupati (Wabup) Klaten, Sri Hartini tidak menghadiri tradisi tahunan itu lantaran masih bertugas di luar kota.

“Pak bupati [Sunarna] tidak bisa hadir karena masih ada tugas yang belum diselesaikan. Makna dari kegiatan ini, yakni saling memaafkan antara satu dengan yang lainnya,” kata Asisten Perekonomian Setda Klaten, Purwanto Anggono Cipto.

Kepala Disbudparpora, Joko Wiyono, mengatakan selain menggelar tradisi kupatan, panitia penyelenggara juga mengadakan kegiatan festival getek di Rawa Jombor yang diikuti 40 peserta. Perlombaan getek itu memperebutkan total hadiah senilai jutaan rupiah.

Advertisement

“Rangkaian menyambut bulan Syawal di Rawa Jombor ini juga dalam rangka mempromosikan wisata di Klaten,” katanya.

Salah satu peserta lomba getek, Sumarni, 47, mengaku senang dapat mengikuti kegiatan tersebut. “Kalau saya tidak mengejar untuk menjadi pemenang. Yang terpenting di sini adalah ikut nyengkuyung acara ini. Yang penting semua bisa senang,” katanya.

Advertisement
Kata Kunci : Rawa Jombor Wisata Klaten
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif