Soloraya
Selasa, 21 Juli 2015 - 04:45 WIB

KESEHATAN MASYARAKAT : Kasus ISPA di Sragen Melonjak 100 Persen

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasien (Ilustrasi/Solopos/doc)

Kesehatan masyarakat di Sragen mengalami penurunan. Masyarakat yang terserang penyakit ISPA melonjak 100 persen.

Solopos.com, SRAGEN — Persentase kasus (penyakit) infeksi pernapasan atas (ISPA) dan mag di sejumlah puskesmas di Kabupaten Sragen melonjak signifikan selama perayaan Lebaran 2015. Tidak main-main, persentase kenaikan kasus ISPA mencapai 100 persen.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com di Puskesmas Sragen, Senin (20/7/2015), rata-rata jumlah pasien 50 orang per hari pada masa Lebaran.

Dari jumlah itu, sekitar 22 orang mengalami gangguan ISPA atau 44 persen dari total pasien pada hari itu. Padahal pada hari biasa, jumlah penderita ISPA hanya 20 persen dari sekitar 100 pasien.

Advertisement

Dari jumlah itu, sekitar 22 orang mengalami gangguan ISPA atau 44 persen dari total pasien pada hari itu. Padahal pada hari biasa, jumlah penderita ISPA hanya 20 persen dari sekitar 100 pasien.

Sedangkan jumlah pasien yang mengalami gangguan perut (mag) selama perayaan Lebaran sekitar 16 orang per hari, atau 32 persen dari total pasien. Pada hari biasa penderita maag hanya 10 persen.

Kepala Puskesmas Sragen kota, Agus Sudarmanto, mengatakan peningkatan persentase atau jumlah penderita gangguan ISPA dan mag rutin terjadi setelah Lebaran.

Advertisement

“Sejauh ini persentase angka kasus yang meningkat yaitu ISPA dan mag. Peningkatannya sangat signifikan,” kata dia.

Agus melanjutkan kasus penyakit diare masih terpantau wajar. Rata-rata jumlah pasien diare hanya empat orang per hari pada masa perayaan Lebaran.

Dia memprediksi peningkatan kasus diare akan terjadi pada Rabu-Kamis (22-23/7/2015) mendatang.

Advertisement

Terpisah, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Hargiyanto, mengimbau masyarakat menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) selama masa perayaan Lebaran 2015.

Peningkatan kasus ISPA dan mag menurut dia disebabkan menurunnya kondisi tubuh karena energi terkuras untuk bersilaturahmi. Kondisi tersebut diperparah pola makan yang tak teratur.

Selain ISPA dan mag, Hargiyanto menerangkan penyakit diare juga perlu diwaspadai. Penyakit tersebut menurut dia dipicu perilaku makan dalam kondisi tangan tidak bersih (steril).

Advertisement

Hargiyanto menilai anak-anak dan orang lanjut usia (lansia) merupakan golongan yang paling rawan terserang penyakit.

“Harus tetap berperilaku hidup sehat dan bersih,” kata dia.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif