Entertainment
Selasa, 21 Juli 2015 - 20:10 WIB

ABAD KEJAYAAN ANTV : Inilah Isi Surat Mengharukan Mustafa untuk Baginda

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jenazah Mustafa diusung setelah dibunuh oleh Baginda Suleiman (Youtube)

Abad Kejayaan ANTV malam ini berkisah kematian Mustafa yang dramatis.

Solopos.com, SOLO – Serial Abad Kejayaan ANTV, Selasa (21/7/2015) malam ini, berlanjut dengan Mustafa yang akhirnya memberanikan diri menemui ayahnya walaupun dianggap sebagai penghianat.

Advertisement

Baginda sudah menyiapkan orang untuk membunuh anaknya itu. Mustafa yang memang tidak ada persiapan hanya bisa pasrah. Kendati sudah menjelaskan kepada ayahnya, Baginda tetap tak mau mempercayainya. Mustafa pun tewas secara tragis dijerat menggunakan tali oleh algojo.

Sehari sebelum kematiannya, Mustafa menulis surat untuk ayahnya. Baginda menemukan surat Mustafa di jubahnya sesaat setelah ia dieksekusi. Berikut isi surat Mustafa untuk Baginda Suleiman sebagaimana dikutip Solopos.com dari berbagai sumber:

“Ayah… Kau mungkin tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk membaca surat ini saat aku masih hidup. Aku menulis surat ini jauh dari kemungkinan bahwa aku akan menerima nasib yang tak pernah aku harapkan. Ini adalah keinginanku.

Advertisement

Tetapi jika keinginanku tidak terpenuhi, dan surat ini benar-benar mencapai tanganmu, itu berarti kau benar-benar mengeksekusiku.

Oh Ayah… Ayahku tersayang. Pada saat kau membaca kata-kata ini, aku telah pergi dari dunia palsu ini. Ketahuilah bahwa tanganmu penuh dengan darah dan kau telah mengambil nyawa yang tidak bersalah.

Karena aku berjanji, bahwa aku tidak akan pernah mengkhianatimu, kau juga berjanji bahwa kau tidak akan mengeksekusiku.

Advertisement

Aku terus berjanji, kau adalah ayahku dan aku tidak akan pernah melakukan pemberontakan, aku tidak akan pernah melakukannya. Namun, kau tidak memenuhi janjimu, kau melakukan hal yang kau katakan tidak akan pernah kau lakukan.

Aku telah meninggalkan dunia yang kejam ini, di mana seorang ayah dapat mengorbankan anaknya sendiri.

Mungkin namaku tidak akan pernah ditulis dalam halaman emas sejarah dan tidak seorang pun berbicara tentang kemenanganku, bahkan semua orang akan mengenalku sebagai pangeran yang berkhianat. Biarlah mereka menulis hal seperti itu. Biarlah mereka menyembunyikan hal itu dan hanya Allah yang tahu kebenarannya.

Suatu hari akan tiba, akan datang orang-orang yang mengerti tentang kematianku, dan hari itu segera tiba.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif