Soloraya
Senin, 20 Juli 2015 - 03:45 WIB

Warga Dua Kampung di Boyolali Bentrok, 7 Orang Terluka

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bentrok (JIBI/Solopos/Istimewa)

Bentrok warga dua kampung di Boyolali menyebabkan tujuh orang terluka.

Solopos.com, BOYOLALI — Tujuh warga Kampung Karang, Desa Pentur, Kecamatan Simo, Boyolali, mengalami luka-luka setelah bentrok dengan sejumlah warga Desa Bakalrejo, Kecamatan Susukan, Semarang, pada malam takbir Kamis (16/7/2015) lalu di perempatan Kampung Karang, Desa Pentur, Simo, Boyolali.

Advertisement

Saksi mata kejadian, Sugiman, warga Desa Pentur, menduga bentrokan itu dipicu tingkah warga Kampung Karangkepoh, Desa Bakalrejo, Kecamatan Susukan, Semarang, Muhammad Rivai, 19, yang menggeber-geber gas sepeda motornya sehingga menyulut emosi warga yang sedang melakukan takbir keliling di persimpangan jalan Kampung Karang pada Kamis malam.

Kesal, salah seorang warga dalam  rombongan takbir keliling melemparkan gelas plastik berisi air mineral hingga membasahi tubuh Muhammad Rivai. Diduga karena tersinggung, Muhammad Rivai yang saat itu berboncengan dengan istrinya, Yani, 19, melapor kepada sang kakak, Ashari, 30, dan ayahnya, Suyadi, 55.

Advertisement

Kesal, salah seorang warga dalam  rombongan takbir keliling melemparkan gelas plastik berisi air mineral hingga membasahi tubuh Muhammad Rivai. Diduga karena tersinggung, Muhammad Rivai yang saat itu berboncengan dengan istrinya, Yani, 19, melapor kepada sang kakak, Ashari, 30, dan ayahnya, Suyadi, 55.

Ashari dan Suyadi lalu mengajak lima warga Desa Bakalrejo lainnya untuk membalas perlakuan warga Kampung Karang terhadap Rivai. Mereka pergi membawa parang dan sejumlah bilah bambu tajam.

Sebelumnya, mereka mendatangi Sugiman untuk mencari tahu kejadian yang menimpa Muhammad Rivai. Setelah yakin rombongan peserta takbir yang melempar gelas plastik dan mengumpat Rivai adalah warga Kampung Karang, mereka langsung menuju perempatan Kampung Karang.

Advertisement

Khoirul kaget mengetahui ada keributan. Dia yang semula berniat ingin melerai malah menjadi korban. Kepala bagian kanannya terluka akibat serangan benda tajam kawanan orang dari Desa Bakalrejo tersebut.

Dia dan enam pemuda Kampung Karang yang terluka langsung dibawa ke RSUD Simo. Setelah menjalani perawatan, mereka diperbolehkan pulang. “Saya enggak tahu apa-apa. Memang sebelumnya saya ikut rombongan malam takbir keliling kampung, tapi enggak tahu soal pelemparan gelas plastik. Arak-arakannya kan panjang, saya pas posisi di barisan agak depan,” kata dia saat dijumpai Solopos.com di rumahnya, Jumat siang.

Dia beruntung ketiga pelaku penghimpun massa yang menyerang, yakni Rivai, Ashari, dan Suyadi berhasil diamankan dari amukan warga Kampung Karang. Sementara kelima orang lainnya berhasil kabur, mereka bertiga diamankan dalam salah satu rumah warga hingga situasi kondusif aman.

Advertisement

Sementara itu, salah seorang tokoh masyarakat Desa Pentur, Wahyudi,  menginformasikan masing-masing pihak yang bertikai sepakat berdamai. Namun, warga Karang meminta warga Bakalrejo menandatangani surat perjanjian terlebih dahulu.

Terpisah, Kepala Desa Pentur, Wiryawan, mengatakan bentrok antarkampung tersebut akan diselesaikan secara kekeluargaan dengan cara mediasi oleh Polsek Simo, Boyolali.

 

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif