Soloraya
Senin, 20 Juli 2015 - 22:50 WIB

PILKADA SOLO 2015 : Pilkada Pengaruhi Keberhasilan Pemilu Legislatif 2019

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pemungutan Suara (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Pilkada Solo 2015 persiapannya terus dilakukan.

Solopos.com, SOLO—Pemilihan kepala daerah (pilkada) 2015 akan berpengaruh pada pelaksanaan pemilihan legislatif (pileg) 2019. Eksistensi partai politik (parpol) menjadi dipertanyakan saat pileg 2019 ketika mereka tidak ikut terlibat dalam pilkada.

Advertisement

Prediksi tersebut disampaikan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Solo saat dihubungi solopos.com, Senin (20/7/2015).

Prediksi Putut itu sekaligus sebagai dorongan PDIP kepada partai politik (parpol) di Solo agar tergerak dan termotivasi untuk mengikuti pilkada. Dia berpendapat pilkada 2015 tidak bisa terpisahkan dengan pileg 2019.

Advertisement

Prediksi Putut itu sekaligus sebagai dorongan PDIP kepada partai politik (parpol) di Solo agar tergerak dan termotivasi untuk mengikuti pilkada. Dia berpendapat pilkada 2015 tidak bisa terpisahkan dengan pileg 2019.

“Eksistensi parpol tidak akan dimengerti pemilih ketika parpol itu tidak ikut pilkada. Saya berharap ada itikad baik dari kawan-kawan pimpinan parpol agar terus bersemangat ikut pilkada. Siapa pun calon yang diusung para parpol pasti akan menjadi pertimbangan calon lain,” kata Putut.

Dia yakin harapan itu akan direspons positif para pimpinan parpol. Dia amat menyayangkan bila parpol tidak ikut pilkada karena alam demokrasi akan mengalami kemunduran gara-gara tidak ikut pilkada.

Advertisement

“Kalau langkah pemenangan sudah dirancang semua tetapi pelaksanaannya kan masih menunggu penetapan calon dari KPU. Materi pembekalan saksi, guraklih [regu penggerak pemilih] sudah disiapkan. Setelah penetapan pasangan calon baru kami gerakan secara bertahap,” tambah dia.

Terpisah, Sekretaris KSB Supriyanto saat ditemui solopos.com di kediamannya, Senin siang, menyatakan siap memenangkan pilkada tahun ini. Dia tidak ingin memberi peluang sedikit pun bagi calon boneka untuk muncul sebagai kontestas pilkada. Langkah-langkah untuk menutup celah bagi calon boneka pun disiapkan KSB sedemikian rupa karena KSB mencium adanya gerakan masif untuk memunculkan calon boneka.

“Saya mendengar adanya isu gerakan kelompok tertentu yang ingin memunculkan calon boneka. Salah satu langkahnya dengan menyolidkan parpol-parpol anggota KSB,” ujar dia.

Advertisement

Gerakan memunculkan calon boneka itu mulai menggerogoti partai-partai anggota KSB, salah satunya Partai Demokrat. Dia juga mendengar gerakan kelompok itu sudah lobi-lobi politik sampai ke tingkat DPP. Supriyanto merasa tertantang dengan isu itu. Dia terus bergerak mematangkan salah satu kandidat cawawali dari empat nama yang muncul.

“Nanti sore, kami bertemu salah satu calon. Ketika pertemuan itu membuahkan hasil, kami langsung tetapkan beliau sebagai cawawali. Nanti malam [kemarin], kami akan bertemu dengan pimpinan KSB untuk mematang itu. Kami menargetkan Rabu (22/7), kami sudah mengantongi satu cawawali definitif sebagai pendamping Pak Anung. Setelah itu, kami langsung bergerak menemui DPP agar secepatnya menerbitkan rekomendasi,” ujar dia.

Dia mengatakan ada empat parpol dari enam parpol anggota KSB yang diharapkan menjadi partai pengusung, yakni Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Demokrat. Untuk dua parpol lainnya, yakni Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), diharapkan segera menyelesaikan dualisme kepengurusan di Solo.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif