Jogja
Senin, 20 Juli 2015 - 05:20 WIB

PEMBUNUHAN GUNUNGKIDUL : Begini Kronologis Pembunuhan di Bulak Tepus

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penemuan mayat perempuan paruh baya yang terikat lehernya dengan ceceran darah di Gunungkidul, Jumat (17/7/2015). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Pembunuhan Gunungkidul yang terjadi di sebuah ladang akhirnya dapat terungkap .

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Jajaran Satuan Reserse dan Kriminal Polres Gunungkidul berhasil mengungkap pembunuhan sadis yang menimpa Supartilah,61, warga Bantulkarang, Ringinharjo, Bantul di Bulak Cingkrang, Pudak, Tepus, Jumat (17/7/2015). Polisi menangkap R alias Kumis,63, warga Bengkle, Tepus di kawasan Malioboro, Kota Jogja, Sabtu (18/7/2015) sekitar pukul 18.30 WIB.

Advertisement

Dari tangan pelaku, kata Kepala Satreskrim Polres Gunungkidul AKP Herry Suryanto, petugas berhasil mengamankan sebuah sepeda motor Yamaha Jupiter, uang tunai Rp750.000 dan sebuah handphone. Dia menjelaskan, pembunuhan ini bermula saat korban yang merupakan kekasih pelaku meminta untuk dinikahi ke pelaku. Namun permintaan itu ditolak mentah-mentah oleh Kumis.

Berhubung keinginannya tak dituruti, Supartilah menjadi marah dan memukul kepala pelaku. Hal inilah yang membuat Kumis hilang kendali, kemudian mengambil sebuah balok kayu dan dipukulkan ke kepala korban sebanyak tiga kali.

“Tak berhenti disitu, usai pemukulan pelaku pun menjerat leher korban dengan tali rafia dan langsung diikatkan ke tiga tiang gubuk. Sedangkan di bagian kaki diikat dengan pelepah pisang,” bebernya, Sabtu (18/7/2015)

Advertisement

Untuk diketahui, kasus pembunuhan ini terungkap karena warga di Dusun Pudak, Tepus digegerkan penemuan mayat wanita tanpa identitas di sebuah gubuk di Bulak Cingkrang, Tepus, Jumat, akhir pekan lalu. Mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh Ponco Sudarmo usai mencari pakan ternak sekitar pukul 06.30 WIB. Melihat kejadian tersebut, ia langsung melaporkan ke pemilik lahan, Broto Riyanto.

“Saya langsung melaporkan kejadian pembunuhan ini ke polsek,” kata Broto saat ditemui di lokasi, Jumat (17/7/2015) pagi.

Dia mengungkapkan, penemuan mayat ini membuat geger seluruh warga masyarakat. Dia mengaku akibat kejadian itu membatalkan niatnya untuk melaksanakan Salat Id. “Mau bagaimana lagi, berhubung yang menemukan mengaku takut maka saya yang mewakili untuk memberikan keterangan ke polisi,” kata Broto yang juga mantan kepala desa itu.

Advertisement

Sempat Kesulitan Menemukan Identitas Korban
Kabar penemuan mayat ini dengan cepat menyebar dan membuat warga datang ke lokasi kejadian. Di satu sisi, polisi pun sempat kesulitan menemukan identitas korban.

Pasalnya, di sekitar lokasi tak ada satupun bukti identitas milik korban. Sementara itu, saat petugas bertanya ke sejumlah warga, mereka tidak mengetahuinya.

“Kami sudah bertanya, tapi hasilnya nihil. Untuk itu, agar kasus ini bisa terungkap maka jasad dibawa ke RSUP Sardjito untuk diotopsi,” kata Kapolsek Tepus AKP Yulianto di akhir pekan lalu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif