Soloraya
Senin, 20 Juli 2015 - 18:50 WIB

GANGGUAN KESEHATAN : Puskesmas Kebanjiran Pasien ISPA dan Diare

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi diare

Kesehatan masyarakat pada saat ini sejumlah fasilitas kesehatan dibanjiri pasien dengan gejala ISPA dan diare.

Solopos.com, SOLO—Puskesmas di Kota Solo kebanjiran pasien yang menderita gangguan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) serta diare pasca-Lebaran ini.

Advertisement

Pasien rata-rata mengeluhkan gangguan pencernaan karena pola makan tidak teratur dan tak sehat. Dokter jaga Puskesmas Sibela Mojosongo, dr. Anjang Kusuma ketika dijumpai solopos.com di kantornya, Senin (20/7/2015), menyebutkan rata-rata pasien yang berobat ke Puskesmas selama libur Lebaran mencapai 30 orang per hari.

Pasien tak hanya warga setempat, namun juga pemudik yang tengah mudik di Kota Solo. Hampir sebagian besar penyakit yang dikeluhkan masalah gangguan pencernaan dan ISPA yang dialami penderita usia dewasa.

“Ada juga anak-anak. Tapi prosentasenya kecil dibandingkan pasien dewasa,” kata dia.
Dia mengatakan pasien kebanyakan mengeluhkan gangguan pencernaan karena adaptasi dari Puasa ke Lebaran. Di mana mereka langsung makan makanan yang serba santan dan sebagainya, sehingga mengalami gangguan pencernaan atau diare.

Advertisement

“Nek bahasa jawane njeglek bar puasa terus lebaran,” ucapnya.

Selain itu, dia menambahkan pasien mengalami gangguan ISPA. Dia mengaku jumlah kasus ini semakin meningkat seiring daya tahan tubuh pasien lemah setelah bepergian ke luar kota selama Lebaran. Hampir 50% dari pasien yang berobat ke Puskesmas mengeluhkan gangguan ISPA tersebut.

“Jumlahnya lumayan banyak. 50% lah dari yang berobat ke sini. Stok obat sampai sekarang masih banyak,” kata dia.

Advertisement

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan fenomena merebaknya diare dan ISPA terjadi setelah masyarakat mengakhiri masa puasa dan kembali mengkonsumsi makanan secara normal.

Namun terkadang masyarakat kurang selektif dan tak memperhatikan kebersihan makanan. Selain itu penyakit diare diderita pasien disebabkan karena efek berlebihnya kadar kolesterol.

“Saat Lebaran, berbagai macam hidangan tersedia. Jika masyarakat kurang mengontrol makanan yang dikonsumsi maka potensi penyakit pun muncul. Tidak hanya ISPA dan diare, tapi juga kolesterol dan hipertensi juga banyak,” katanya.

Dia mengimbau kepada warga untuk lebih hati-hati dalam mengkonsumsi makanan. Penyakit diare biasanya dipacu oleh makanan berlemak, makanan pedas dan minuman soda. Menurutnya, pola makan yang tidak terkontrol berpengaruh pada gangguan organ pencernaan. Hal inilah yang harus diwaspadai. “Selama Lebaran seluruh Puskesmas sudah kami siagakan,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif