SOLOPOS.COM - Petugas dari Satlantas Polres Sragen mengatur lalu lintas di simpang empat Gemolong, Sragen, pada H+2 Lebaran, Minggu (19/7/2015). (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)
Lebaran 2015 diwarnai keramaian lalu lintas karena banyak orang bepergian hendak bersilaturahmi.
Solopos.com, SRAGEN – Arus lalu lintas di simpang empat Gemolong, Sragen, pada H+2 Lebaran terpantau padat, Minggu (19/7/2015). Lalu lintas paling padat terlihat di jalur penghubung Solo-Purwodadi.
Berdasar pantauan solopos.com, kepadatan jalur Salatiga-Sragen yang sebelumnya Lebaran dipadati pemudik kini terlihat berkurang. Dua jalur alternatif yang disiapkan untuk arus mudik dan arus balik terpantau lengang.
Rata-rata pengguna jalan bukanlah pemudik Lebaran. Sebagian dari mereka adalah warga yang ingin bersilaturahmi ke rumah saudara, berbelanja, berlibur, dan lain-lain.
“Tadi saya melewati jalur alternatif karena khawatir simpang empat Gemolong tak bisa dilewati. Jumlah kendaraan yang melintasi jalur alternatif memang tidak sepadat hari-hari menjelang Lebaran,” kata Syafi’i, 35.
Warga Tanon, Sragen, yang ditemui solopos.com di kawasan Ngembatpadas, Gemolong, itu mengaku ingin bersilaturahmi ke rumah saudara di Andong, Boyolali.
Hingga pukul 10.00 WIB, jajaran Satlantas Polres Sragen mengatur lalu lintas dengan mengandalkan pengeras suara. Jika kepadatan di simpang empat Gemolong mulai meninggi, petugas polisi mulai terjun ke tengah jalan untuk mengatur lalu lintas.
Sempat terjadi insiden sepeda motor yang ditabrak mobil dari samping karena tidak ada yang mau mengalah saat melintasi simpang empat Gemolong.
Sepeda motor dan pengemudi jatuh hingga mengganggu kelancaran lalu lintas. Aparat polisi yang bertugas di lokasi segera membantu pesepeda motor dan mengurai kepadatan lalu lintas.