Soloraya
Minggu, 19 Juli 2015 - 03:30 WIB

KEBAKARAN KLATEN : Kebakaran Lereng Merapi Disebabkan Balon Udara

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gunung Merapi (Gigih M. Hanafi/JIBI/Harian Jogja)

Kebakaran Klaten, tepatnya di lereng Merapi, disebabkan karena balon udara yang jatuh.

Solopos.com, KLATEN — Balon udara milik warga saat menyambut 1 Syawal 1436 H yang terjatuh di lereng Gunung Merapi dipastikan sebagai penyebab terjadinya kebakaran di Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM). Kobaran api yang membakar lahan seluas 4 hektare itu mulai padam, Sabtu (18/7/2015) pukul 06.30 WIB.

Advertisement

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, warga di lereng Gunung Merapi digemparkan dengan kobaran api dan kepulan asap tebal di kawasan TNGM, tepatnya di bawah pos III atau Camp Yoyok di Tegalmulyo, Kemalang, Kamis (16/7/2015) sore. Kobaran api itu berada di jalur pendakian dari pos Deles, Sidoharjo menuju Puncak Merapi.

Jumat (17/7/2015) pukul 10.00 WIB, kobaran api tersebut semakin membesar. Bahkan kali ini disertai kepulan asap yang membumbung tinggi ke awan. Melihat hal itu, tim relawan melaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, pukul 13.00 WIB. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Klaten yang dipimpin Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan dan Logistik, Eko Pambudi langsung memantau ke lokasi.

Semula, tim BPBD Klaten dan petugas TNGM kesulitan memadamkan kobaran lantaran pusat kobaran api sulit dijangkau. Tim relawan profesional minimal harus menempuh perjalanan hingga lima jam ke lokasi. Alhasil, tim relawan hanya memantau dari kejauhan.

Advertisement

“Informasinya, pagi ini [kemarin] api sudah padam. Untuk lebih jelasnya, silakan cek ke petugas TNGM. Yang pasti, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu,” kata Wakil Komandan (Wadan) Operasional Search and Rescue (SAR) Klaten, Irwan Santosa, kepada Solopos.com, Sabtu.

Terpisah, petugas Pengendali Ekosistem Hutan TNGM, Arif Sulfiantono, mengatakan kobaran api di lereng Merapi sudah padam sejak, Sabtu pagi.

“Sudah padam sejak pukul 06.30 WIB. Kobaran api dan kepulan asap sudah tidak terlihat lagi. Untuk penyebab kebakaran berasal dari balon udara milik warga saat menyambut kedatangan 1 Syawal 1436 H [lokasi yang terbakar didominasi semak belukar],” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif