Jogja
Sabtu, 18 Juli 2015 - 00:20 WIB

PENEMUAN MAYAT GUNUNGKIDUL : Jasad Wanita Paruh Baya Ditemukan Terikat

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penemuan mayat perempuan paruh baya yang terikat lehernya dengan ceceran darah di Gunungkidul, Jumat (17/7/2015). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Penemuan mayat Gunungkidul membuat polisi setempat bekerja keras saat Lebaran 2015.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Sesosok mayat wanita paruh baya ditemukan di ladang Bulak Cingkrang, Dusun Pudak, Desa Tepus, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penemuan mayat Gunungkidul itu terjadi tepat pada Lebaran 2015, Jumat (17/7/2015) pagi.

Advertisement

Jasad perempuan paruh baya itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan karena bagian leher dan kaki terikat, sementaraa itu di dekat jasad ditemukan ceceran darah. Diduga kuat penemuan mayat Gunungkidul itu terkait dengan tindak pidana pembunuhan.

Informasi yang dihimpun Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di Gunungkidul menyeburkan mayat itu kali pertama ditemukan oleh warga bernama Ponco Sudarmo seusainya mencari pakan ternak sekitar pukul 06.30 WIB. Melihat mayat tersebut, ia langsung melaporkan ke pemilik lahan, Broto Riyanto.

“Saya langsung melaporkan kejadian pembunuhan ini ke mapolsek,” kata Broto saat ditemui Harianjogja.com di lokasi.

Advertisement

Identitas Korban
Jajaran Polres Gunungkidul dibantu aparat Polsek Tepus segera saja melakukan proses identifikasi atas penemuan mayat tersebut. Dalam perkembangannya, polisi berhasil mengungkap identitas mayat wanita nahas itu.

Perempuan itu bernama Supartilah, 61, asal Bantulkarang, RT007, Desa Ringinharjo, Bantul. Pengungkapan identitas korban itu, menurut Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Gunungkidul AKP Herry Suryanto, didasarkan penyelidikan yang dilakukan petugas pasca-penemuan.

Dalam proses penyelidikan itu diketemukan keterangan bahwa Supartilah hidup sendiri dengan status janda. “Kalau identitasnya sudah kami ketahui, tapi untuk penyebab kematian masih dalam pengembangan,” kata Herry saat dihubungi Harian Jogja, Jumat.

Advertisement

Guna mengungkap kasus ini, jasad korban telah menjalani proses autopsi di RSUP Sardjito, Kota Joga. Namun demikian, untuk hasilnya belum bisa diketahui hingga Selasa (22/7/2015) mendatang. “Doakan saja semoga cepat terungkap. Yang jelas kematian Supartilah ada unsur kekerasan didalamnya,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif