News
Kamis, 16 Juli 2015 - 09:35 WIB

KECELAKAAN BUS RUKUN SAYUR : Lolos dari Maut Palikanci, Sang Kernet Menyerah di Mapolres Karanganyar

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Jasa Marga bersiap mengevakuasi Bus Rukun Sayur yang celaka di km 202 Tol Palikanci, Cirebon, Selasa (14/7/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Sigid Kurniawan)

Kecelakaan bus Rukun Sayur menyisakan pengalaman pahit bagi sang kernet yang memegang kemudi saat tabrakan.

Solopos.com, KARANGANYAR — Bus Rukun Sayur maut yang mengalami kecelakaan di Tol Palikanci KM 202, Selasa (14/72015) lalu, dikemudikan oleh sang kernet, Sularto. Rabu (15/7/2015) pukul 17.00 WIB, sang kernet bus berpelat nomor AD 1543 CF itu menyerahkan diri ke Mapolres Karanganyar.

Advertisement

Sularto menyerahkan diri didampingi istri, saudara, dan tokoh masyarakat di Dusun Krangean, RT 001/RW 002, Desa Nglebak, Tawangmangu. Salah satu kerabat Sularto, Suwarno, menuturkan keluarga berhasil membujuk Sularto menyerahkan diri.

Menurut Suwarno, Sularto pulang ke rumah salah satu saudara di Karangpandan itu naik bus. Sularto tidak pulang ke rumah di Tawangmangu, namun keluarga menjemput Sularto ke Karangpandan. Saat itu, Sularto bercerita perjalanannya hingga ke rumah.

Advertisement

Menurut Suwarno, Sularto pulang ke rumah salah satu saudara di Karangpandan itu naik bus. Sularto tidak pulang ke rumah di Tawangmangu, namun keluarga menjemput Sularto ke Karangpandan. Saat itu, Sularto bercerita perjalanannya hingga ke rumah.

“Dia bilang terpental dari kursi sopir. Jatuh ke gorong-gorong di tol. Lalu berjalan menyusuri gorong-gorong sampai ke permukiman warga. Dia bertanya arah ke terminal. Lalu, dia naik bus bayar Rp110.000. Diturunkan di Tembalang. Dari situ jalan kaki sampai Krapyak,” tutur Suwarno saat berbincang dengan Solopos.com di ruang tunggu Unit Laka Satlantas Polres Karanganyar, Rabu.

Dari Krapyak, Sularto mencari bus tujuan Solo. Menurut Suwarno, Sularto diturunkan di Panggung Jebres. Dari Panggung, dia berjalan kaki ke Palur. “Lalu naik Langsung Jaya. Turun di Terminal Karangpandan. Dia telepon saudara. Kami langsung menjemput naik mobil Pak RW,” tutur dia.

Advertisement

Saat itu, Sularto tidak mengetahui bahwa 11 penumpang tewas di lokasi kejadian. Dia juga tidak tahu kondisi bus ringsek. “Katanya, tahu kalau banyak yang meninggal pas naik Langsung Jaya. Ada penumpang ngobrol Rukun Sayur kecelakaan dan banyak yang meninggal,” tutur Suwarno berkaca-kaca.

“Kami membujuk Sularto untuk menyerahkan diri ke Satlantas Polres. Dia mengerti. Lalu kami berangkat. Yang penting selamat,” ungkap dia.

Sementara itu, Kasatlantas Polres Karanganyar, AKP Bambang Erwandi, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Mahedi Surindra, menuturkan pihak PO Rukun Sayur membenarkan sejumlah armada mengantar penumpang dari Jakarta ke sejumlah wilayah di Jawa Tengah. Sopir bus bernama Sutarjo dan kernek bernama Sularto.

Advertisement

Hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan penyidik, Sularto diminta menggantikan sopir bus Rukun Sayur, Sutarjo saat melintas di Kabupaten Indramayu. “Sopir mengantuk lalu Sularto diminta menggantikan. Sularto mengaku mengantuk dan hendak istirahat setelah keluar dari tol Palikanci,” tutur Bambang.

Menurut dia, Sularto belum mengantongi surat izin mengemudi (SIM). Namun, Sularto sering menggantikan Sutarjo mengemudi bus Rukun Sayur dari Tawangmangu-Solo PP. Bambang menegaskan Sularto tidak melarikan diri. “Kami akan merawat luka-luka Sularto. Dia bukan melarikan diri tapi mengamankan diri karena panik. Dia khawatir. Dia sering mocok kalau melintas di Karanganyar, tetapi kalau di luar Karanganyar, baru kali pertama.”

Kapolres Karanganyar, AKBP Mahedi Surindra, menjelaskan penyidik Polres Karanganyar hanya memeriksa pendahuluan. Sularto akan diserahkan kepada Polres Cirebon. Mahedi juga menegaskan penetapan status menjadi kewenangan Polres Cirebon.

Advertisement

“Dia menyerahkan diri. Kami pasti cek kesehatan. Soal faktor human eror, bisa jadi mengantuk dan berakibat fatal. Kami menunggu Polres Cirebon menjemput. Katanya sudah perjalan. Kalau bisa, dibawa besok pagi supaya istirahat dahulu,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif