Soloraya
Rabu, 15 Juli 2015 - 22:15 WIB

MUDIK LEBARAN : Belasan Kru Bus Alami Hipertensi

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang kru bus menjalani pemeriksaan kadar alkohol di Terminal Buntalan, Klaten, Rabu (15/7/2015). Pemeriksaan dimaksudkan untuk memastikan kondisi sopir dan kru bus dalam kondisi prima. (JIBI/SOlopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Mudik lebaran pengawasan terhadap para sopir dan kru bus semakin diperketat.

Solopos.com, KLATEN – Para sopir dan kru bus melakukan pemeriksaan kesehatan di Terminal Buntalan, Rabu (15/7/2015). Dari pemeriksaan itu, 17 sopir dan kru bus mengalami hipertensi.

Advertisement

Pemeriksaan dilakukan di ruang tunggu terminal mulai pukul 09.00 WIB. Setiap sopir serta kru bus yang berada di terminal digiring petugas untuk menjalani pemeriksaan kesehatan yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) bekerja sama dengan Polres Klaten, serta Dinas Perhubungan (Dishub). Pemeriksaan meliputi tekanan darah, kadar gula, kadar alkohol, hingga narkoba.

Sebanyak 100 sopir serta kru bus menjalani pemeriksaan kesehatan di terminal. Selain 17 orang mengalami hipertensi, sebanyak tujuh tercatat mengalami orang gangguan gula darah.

Kasi Pengendalian Pemberantasan Penyakit Menular Langsung dan Penyakit Tidak Menular Dinkes Klaten, Inayati Hasanah Evita Dewi, mengatakan penyebab hipertensi beragam seperti kurang istirahat, faktor usia, serta faktor keturunan.

Advertisement

“Mereka yang mengalami hipertensi langsung kami beri obat dan minta untuk beristirahat. Sementara, bus dikemudikan oleh sopir cadangan,” jelas Ina.

Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Klaten, Heri Martanto, mengatakan pemeriksaan bertujuan memastikan kesehatan para sopir dan kru bus dalam kondisi prima. Kondisi kesehatan kru bus yang bagus, diharapkan bisa menjamin keselamatan penumpang.

“Dalam pemeriksaan ini kami sifatnya memberikan rekomendasi, bukan sanksi. Selama kami menggelar pemeriksaan kesehatan saat momentum Lebaran, untuk temuan kasus memang tidak banyak. Justru sebagian besar sopir dalam kondisi baik. Kami harapkan kali ini juga seperti itu,” katanya.

Advertisement

Kasatlantas Polres Klaten, AKP Kemas Indra Natanegara, mengatakan kecelakaan yang terjadi pada Bus Rukun Sayur di Cirebon menjadi pembelajaran bagi para pengemudi untuk lebih berhati-hati dan menjaga kondisi kesehatan mereka selama berkendara. Kecelakaan di Cirebon yang merenggut nyawa belasan orang itu diduga lantaran pengemudi bus dalam kondisi lelah.

Pada bagian lain, terkait kondisi arus lalu lintas, Kemas menjelaskan jumlah kendaraan yang melintas mengalami peningkatan sekitar 10 persen dibanding jumlah kendaran dalam masa normal yakni 2.000 kendaran/jam.

“Sekitar pukul 09.00 WIB arus dari Solo sudah mulai ramai. Sementara, dari Jogja peningkatan sudah mulai terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Peningkatannya sekitar 10 persen dibanding hari biasa,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif