Jogja
Rabu, 15 Juli 2015 - 20:20 WIB

MERICA PALSU : Lagi, Merica Abal-abal Ditemukan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Contoh merica palsu yang sempat beredar di Pasar Argosari, masih disimpan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Perrambangan ESDM Kabupaten Gunungkidul. Dinas hingga kini hanya dapat melakukan sosialisasi agar apa yang dilakukan pedagang dengan menjual merica palsu, tidak terulang. (JIBI/Harian Jogja/Uli Febriarni)

Merica palsu kembali ditemukan di Gunungkidul dua pekan lalu.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Semakin mendekati lebaran, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertambangan ESDM (Disperindagkoptam ESDM) Kabupaten Gunungkidul mengimbau masyarakat semakin berhati-hati dan waspada dalam membeli kebutuhan rumah tangga.

Advertisement

Terutama, kaitannya dengan produk yang tidak asli atau tidak memenuhi standar, mengingat baik dalam pekan-pekan sebelum Ramadan hingga sebelum lebaran 2015, Pemkab Gunungkidul menjumpai sejumlah produk yang tidak memenuhi standar kelayakan konsumsi.

Kepala Seksi Distribusi dan Perlindungan Konsumen Disperindagkoptam Kabupaten Gunungkidul, Supriyadi mengungkapkan pada dua pekan sebelum lebaran pihaknya menjumpai merica palsu. Seorang pedagang ayam goreng melaporkan adanya merica palsu yang dibelinya dari salah satu pedagang di Pasar Argosari, Wonosari.

“Ketika kami minta menunjukkan penjualnya, ia menolak, alasan takut,” ujarnya, Selasa (14/7/2015).

Advertisement

Selanjutnya, dinas melaporkan temuan tersebut ke pihak Kepolisian Resor Gunungkidul. Di samping merica palsu, Supriyadi juga untuk kesekian kalinya meminta masyarakat semakin teliti dalam membeli daging sapi.

Ia mengungkapkan, kini semakin banyak muncul daging sapi yang berasal dari luar Gunungkidul, misalnya Bantul, Boyolali. Dijual di sekitar Semin dan Wonosari. Sehingga jangan sampai pembeli tertipu daging glonggongan atau daging yang dicampur babi.

Pihaknya mengimbau agar pedagang sapi berkenan memajang daging hanya dengan digantung, agar pembeli bisa melihat kualitas daging sapi.

Advertisement

“Kalau digantung, daging terlihat yang mana glonggongan atau bukan. Daging glonggongan meneteskan air, sedangkan daging sapi yang bukan glonggongan tetap kesat,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif