Kolom
Selasa, 14 Juli 2015 - 10:00 WIB

KOLOM : Blusukan Digital

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Damar Sri Prakoso (Dok/JIBI/Solopos)

Kolom kali ini, Senin (13/7/2015), ditulis Program Director Solopos FM Damar Sri Prakoso.

Solopos.com, SOLO — Kemunculan Internet membawa dampak yang signifikan terhadap cara orang mengonsumsi media, termasuk di Indonesia. Lembaga riset pasar E-Marketer mencatat jumlah pengguna Internet di Indonesia mencapai 83,7 juta orang pada 2014.

Advertisement

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menyatakan saat ini jumlah pengguna Internet di Indonesia mencapai 57% dari jumlah penduduk atau kasarnya mencapai hampir 137 juta orang.

Kemkominfo berharap pada akhir 2015 jumlah pengguna Internet di Indonesia telah mencapai 150 juta orang atau sekitar 61% dari total penduduk. Jumlah netizen itu menempatkan Indonesia di peringkat keenam negara-negara pengguna Internet di dunia.

Indonesia berada di peringkat setelah Tiongkok, Amerika Serikat, India, Brasil, dan Jepang. Jumlah pengguna internet di Tiongkok saat ini 643 juta orang, lebih dari dua kali lipat populasi netizen di Amerika Serikat yang 252 juta jiwa.

Advertisement

Netizen di Indonesia, selain mengakses informasi terkini, kebanyakan menggunakan Internet untuk mengakses media sosial. Dimas Novriandi, seorang lifestyle blogger, saat menjadi pembicara di acara Tren Social Media 2015 di Jakarta, mengemukakan data Global Web Index yang menyatakan hampir semua media sosial dimiliki pengguna Internet di Indonesia.

Media sosial yang menarik banyak pengguna pada 2015 di antaranya adalah Facebook, Google+, Twitter, Youtube, Instagram, Path, dan juga Linkedin. Data itu makin mengukuhkan eksistensi ”generasi menunduk” karena ketergantungan terhadap smartphone sangat tinggi.

Orang Indonesia bisa menghabiskan waktu rata-rata tiga jam per hari menggunakan smartphone untuk mengakses media sosial. Ada pertambahan sekitar 10 juta-15 juta pengguna aktif Facebook setiap bulan.

Pengguna aktif ini berumur 25 tahun-40 tahun. Mereka punyai smartphone atau komputer tablet. Selain Facebook, Twitter juga menjadi media sosial favorit bagi para pengguna Internet di Indonesia.

Advertisement

Ketergantungan warga masyarakat pada Internet, khususnya media sosial, di era digital ini bisa ditangkap sebagai peluang oleh sejumlah kalangan, termasuk oleh kepala daerah (gubernur, bupati, wali kota) untuk memperbarui pola komunikasi dengan rakyat.

Beberapa kepala daerah serius menggunakan Twitter? sebagai sarana menerima masukan maupun menjawab aspirasi warga karena pola interaksinya dirasa jauh lebih cepat.

Sebagian kepala daerah yang populer di negeri ini aktif membalas setiap kali ada pertanyaan, masukan, atau aspirasi dari warga. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melalui akun Twitter @ganjarpranowo adalah salah satunya.

Hingga tulisan ini dibuat, akun ini punya 426.000 lebih followers. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu sangat aktif menjawab setiap masukan atau aspirasi warga Jawa Tengah di akun Twitter.

Advertisement

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan akun Twitter @basuki_btp juga aktif menyapa rakyat Jakarta atau menyosialisasikan program dan kebijakannya kepada 3,14 juta followers.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil melalui akun Twitter @ridwankamil punya 1,17 juta followers. Pemimpin yang baru-baru ini mencanangkan rapat dan koordinasi cepat dengan jajarannya melalui aplikasi pesan Whatsapp ini juga aktif menjawab masukan warga dan langsung meneruskan ke pejabat maupun instansi terkait ?untuk ditindaklanjuti segera.

Selain mereka, ada Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail, dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang juga aktif di Twitter.

Di Kota Solo, meski memiliki akun Twitter @rudyatmo dan @hadi_rudyatmo, Wali Kota F.X. Hadi Rudyatmo kurang aktif di media sosial. Berdasarkan penelusuran saya, dua akun Twiiter itu terakhir berkicau, masing-masing, pada 25 Maret 2013 dan 10 Mei 2013. [Baca: Penilaian]

Advertisement

 

Penilaian
Terlepas dari tingkat keaktifan kepala daerah di media sosial, aktif, agak aktif, hanya bikin akun, atau menggunakan jasa administrator, praktik blusukan digital yang dilakukan kepala daerah itu, diakui atau tidak, dapat memecah kebekuan birokrasi pemerintahan.

Urusan pelayanan publik dapat lebih cepat tersampaikan dan, mestinya, dapat lebih cepat ditindaklanjuti. Minimal kalau kepala daerah sudah mengirim pesan ke pejabat atau instansi terkait, masak pejabat yang bersangkutan ogah merespons?

Sekali berkicau atau mengunggah mention, semua followers bisa ikut mengawasi. Baik buruknya tindak lanjut atas keluhan warga yang disampaikan melalui Twitter atau media sosial lainnya akan mendapatkan penilaian yang sepadan dari para netizen.

Jika baik, netizen tidak ragu memuji. Jika buruk, siap-siaplah di-bully. Itulah bunga-bunga demokrasi di media sosial. Toh, media sosial sudah menjadi pilar demokrasi kelima setelah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan pers.

Di era digital ini, suka atau tidak suka, kepala daerah, pejabat, pegawai negeri sipil (PNS), dituntut oleh perkembangan zaman untuk melek teknologi, tidak gagap teknologi (gaptek), dan gaul di media sosial.

Advertisement

Zamannya memang seperti itu. Dominasi pengguna media sosial sangat terasa dan akan terus meningkat di masa depan. Dick Costolo, CEO Twitter, dalam kunjungan pertamanya ke Indonesia pada Maret lalu, membeberkan jumlah pengguna Twitter di Indonesia sudah mencapai angka 50 juta.

Secara global, berdasarkan data terakhir pada Desember 2014, terdapat 284 juta pengguna aktif layanan tersebut.  Catatan The Wall Street Journal menunjukkan jumlah pengguna Facebook di Indonesia sampai dengan Juni 2014 sudah mencapai angka 69 juta orang.

Hingga Juli 2015 ini, jumlah tersebut tentu saja sudah bertambah.  Mudah-mudahan semua kepala daerah menyimak fenomena itu dan kepala derah maupun pejabat yang semula belum tertarik mengakses media sosial kini tidak ragu untuk beramai-ramai bikin akun dan disusul keaktifan mereka untuk blusukan digital.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif