Soloraya
Senin, 13 Juli 2015 - 02:10 WIB

LEBARAN 2015 : 705 Perantau di Jabodetabek Akhirnya Pulang Kampung

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Lebaran 2015 disambut dengan sukacita. Sebanyak 705 perantau dari Karanganyar pun sudah tiba di kampung halaman.

Solopos.com, KARANGANYAR — Sebanyak 705 warga Karanganyar yang merantau ke Jakarta Bogor Depok Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) sampai di Karanganyar, Minggu (12/7/2015) pukul 03.00 WIB. Mereka mengikuti program mudik gratis yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar. Sabtu (11/7/2015).

Advertisement

Pemkab memfasilitasi warga Karanganyar yang merantau ke Jabodetabek dan ingin mudik menjelang Lebaran. Pemkab menyediakan 15 bus Rosalia Indah. Mereka berangkat dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Sabtu pukul 11.00 WIB.

Pemberangkatan dari TMII dilakukan Bupati Karanganyar, Juliyatmono. Perantau yang tergabung dalam Paguyuban Warga Karanganyar (Pagaranyar) disambut Wakil Bupati Karanganyar, Rohadi Widodo, saat tiba di Alun-Alun Kabupaten Karanganyar pukul 03.00 WIB.

“Tahun lalu hanya 10 bus, sekarang menjadi 15 bus. Makin banyak setiap tahun. Peminatnya bertambah. Ini program rutin dari Pemkab. Kami mengalokasikan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah [APBD],” kata Rohadi Widodo, saat ditemui wartawan di sela-sela menunggu rombongan pemudik di Alun-Alun Kabupaten Karanganyar, Minggu (12/7/2015).

Advertisement

Pemkab mengalokasikan sekitar Rp200 juta untuk membiayai perjalanan perantau ke kampung halaman. Rata-rata warga Karanganyar bekerja sebagai wiraswasta di Jabodetabek. Mereka bekerja sebagai pedagang, pemilik angkutan umum (kopaja), tukang pijat, pemilik bengkel, dan lain-lain.

“Tahun kedua pengadaan program mudik gratis. Total pembiayaan dari APBD Pemkab. Kami mengadakan program ini untuk memfasilitasi warga Karanganyar yang merantau supaya bisa mudik lebih awal dan tidak terhambat di jalan,” ujar dia.

Hal senada disampaikan Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Karanganyar, Rusdiyanto. Dia menuturkan pendaftaran peserta program mudik gratis yang diselenggarakan Pemkab dilakukan sejak Mei. Pendaftaran dikoordinasi anggota Pagaranyar, Paiman. Warga Jumapolo itu memiliki sejumlah kopaja di Jakarta.
“Pak Paiman dan sejumlah rekan-rekan mengoordinasi teman-temannya yang ingin ikut mudik gratis. Mereka mendata dan mengatur berada di bus mana. Kami hanya memfasilitasi dari Jakarta ke Karanganyar. Kalau sebaliknya, diserahkan kepada masing-masing warga,” tutur Rusdiyanto saat ditemui wartawan di sela-sela menunggu pemudik di Alun-Alun.

Advertisement

Perantau datang dari hampir seluruh kecamatan di Karanganyar. Tetapi, didominasi warga dari wilayah 4J, yakni Jumantono, Jumapolo, Jatiyoso, Jatipuro. Kecamatan lain, seperti Matesih, Jenawi, Ngargoyoso, dan lain-lain ada, tetapi tidak banyak.

“Kami prioritas mudik untuk orang. Kalau barang-barang belum. Rata-rata perantau memang dari 4J. Mereka pulang bawa uang lalu membelanjakan di desa. Kadang malah untuk membangun di lingkungan masing-masing. Ini membantu peran Pemkab meningkatkan kesejahteraan di desa,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif