Jogja
Minggu, 12 Juli 2015 - 22:21 WIB

Penyegelan Nozzle Premium Tidak Berpengaruh pada Pertamax, Malah Bikin Antrean

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana di SPBU Wates, Kulonprogo, Minggu (12/7/2015). (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

Penyegelan nozzle premium di SPBU Kulonprogo tidak berpengaruh pada penjualan Pertamax, tetapi malah membuat antrean premium

Harianjogja.com, KULONPROGO- Adanya penyegelan nozzles premium tidak membuat konsumsi pertamax meningkat. Stok bahan bakar jenis tersebut untuk menghadapi arus mudik juga tidak berubah.

Advertisement

Pengelola SPBU Kedundang Sukamto mengungkapkan, konsumsi pertamax masih belum ada perubahan yang signifikan. “Konsumsi pertamax masih tidak lebih dari 600 liter perhari. Bahkan, untuk menghadapi mudik ini tidak ada penambahan,” ujar Sukamto, Minggu (12/7/2015).

Sukamto mengatakan, penyegelan satu dispenser bahan bakar atau nozzles oleh Pertamina merupakan salah satu upaya untuk mendongkrak konsumsi pertamax. Namun sayangnya, hingga saat ini konsumsi premium masih lebih mendominasi. Dia tidak menampik, adanya penyegelan satu dispenser tersebut berdampak pada antrean premium yang mengular.

“Pada penjualan juga berpengaruh. Karena banyak pembeli yang akhirnya putar balik tidak jadi beli setelah lihat antreannya panjang,” jelas Sukamto.

Advertisement

Sementara itu, pada masa angkutan mudik ini, tingkat konsumsi bahan bakar belum ada perubahan. Namun, dia memastikan, pada masa arus balik tingkat pembelian bahan bakar akan melonjak.

Untuk menghadapi arus balik, Sukamto mengaku menyiapkan stok BBM premium sebanyak 27.000 liter per hari. Pasalnya, pada puncak arus balik tahun lalu, konsumsi BBM premium mencapai 22.000 liter per hari.

“Kalau hari biasa hanya 9.000 liter. Tahun ini saya tingkatkan jadi 27.000 liter,” imbuh Sukamto.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif